Jalan Didepan Dermaga Kedisan Bangli Rusak, Gamayana Harapkan Jalan Paving Diganti Aspal
Gamayana Harapkan Jalan Paving Diganti Aspal, Jalan Didepan Dermaga Kedisan Bangli Rusak Sejak Tiga Tahun lalu.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Rusak dan berlubang, demikian pemandangan yang tampak pada jalan di depan Dermaga Kedisan, Kintamani, Bangli, Bali.
Kondisi tersebut membuat para pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati saat melintas.
Pantauan Tribun-Bali.com belum lama ini, lubang menganga tampak pada beberapa bagian ruas jalan berpaving itu.
Beberapa bagian lain juga tampak retak, serta ada bagian paving yang telah lepas.
• Hati-Hati dengan Mereka, 3 Zodiak Ini Paling Jago Bikin Patah Hati
• Lama Dibiarkan Kosong, 14 Pedagang Pasar Loka Crana Bangli Siap Tempati Kios
• Ekspresi Wajah Hingga Makanan yang Dimakan, Ini 7 Kebiasaan Wanita yang Bisa Menarik Perhatian Pria
Perbekel Desa Kedisan, I Nyoman Gamayana mengatakan ruas jalan tersebut merupakan kewenangan pihak provinsi.
Sedangkan kerusakan jalan berpaving tersebut diketahui sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.
Pihaknya tidak menampik, kerusakan jalan itu kerap menjadi keluhan dari masyarakat.
"Memang belum pernah ada korban, namun masyarakat kerap terkejut ketika melintas, akibat lubang dijalan itu tergenang air. Karenanya masyarakat harus ekstra waspada," ujarnya, Kamis (30/1/2020).
Gamayana menjelaskan, pemasangan paving di ruas jalan Kedisan dilakukan sejak tahun 2014 silam.
Pavingisasi ini bertujuan untuk menunjang pariwisata, layaknya ruas jalan di wilayah Batur maupun Penelokan.
"Mungkin pemasangan paving ini karena dianggap lebih indah, bersamaan dengan penataan pariwisata," ujarnya.
Gamayana juga menegaskan, perbaikan sejatinya sudah berulang kali diusulkan melalui musyawarah desa (musdes).
Diakui sudah empat kali pihaknya mengusulkan ruas jalan sepanjang 100 meter itu agar diperbaiki.
Pihaknya berharap kerusakan jalan didepan Dermaga Kedisan segera mendapat penanganan.
Sebab perbaikan jalan merupakan kelanjutan dari perbaikan ruas jalan dan pembuatan drainase dari pertigaan kedisan.
"Kita usulkan lewat Daftar Usulan Rancana Kerja (DURK). Mengingat itu merupakan kewenangan dari provinsi, maka kita usulkan lewat kecamatan, untuk diteruskan ke kabupaten. Sebelumnya menurut keterangan dari PU Provinsi, setiap tahun anggaran perbaikan dibagi ke masing-masing kabupaten. Namun informasi terbaru dari petugas di PU Provinsi, keruskaan jalan akan mendapat penanganan tahun 2020 ini," ucapnya.
Gamayana menambahkan pihaknya juga mengusulkan agar ruas jalan itu diaspal ketimbang kembali menggunakan paving.
Alasannya agar ruas jalan menjadi lebih tahan lama.
Sebab dengan bahan paving, imbuhnya, hanya mampu bertahan kurang lebih selama dua tahun.
Terlebih mengingat jalan tersebut merupakan jalan umum dengan dilintasi truk, mobil dan sebagainya, sehingga jalan berpaving akan mudah rusak.
"Ini berbeda dengan jalan lingkungan. Jika jalan lingkungan, akan lebih tahan lama karena tidak ada truk yang melintas," ucapnya. (*)