Jalan Galih ke Untalan Karangasem Belum Diperbaiki, Ratusan Warga Banjar Galih Terisolir Saat Hujan
Warga Banjar Galih, Desa Jungutan Karangasem mengeluh, jalan utama yang hubungkan Galih ke Untalan, Jungutan belum diperbaiki
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Warga Banjar Galih, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, mengeluh lantaran jalan utama yang hubungkan Galih ke Untalan, Jungutan belum diperbaiki.
Jalan hingga kini masih putus setelah diterjang aliran hujan dari atas Gunung Agung sekitar tahun 2017, setelah erupsi Gunung.
Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, Nengah Sumardi menjelaskan, hampir 3 tahun jalan rusak.
Warga Galih sekitar 126 KK terisolir ketika hujan serta erupsi Gunung Agung.
• Manfaat Kenalkan Buah Mangga pada Bayi Melalui Makanan Pendamping ASI, Termasuk Jaga Kesehatan Mata
• Dampak Virus Corona, 4 Kantor Google dan 1 Toko Ritel Apple di China Ditutup Sementara
• Letakkan Lemon di Samping Tempat Tidur dan Rasakan 7 Perubahan Ini pada Tubuh
Masyarakt tak bisa keluar, kerja dan bersekolah, saat hujan.
Warga harus menunggu hujan reda lantaraan tidak ada jalan alternative lagi.
"Banjar Galih dikelilingi sungai. Ini jalan satu - satunya warga. Makanya tiap hujan ratusan warga Galih terisolir, tidak bisa kemana. Warga tidak bisa beraktivitas. Ini disampaikan warga saat saya mengelar reses disana,"ungkap Nengah Sumardi, Jumat (31/1/2020).
Seandainya, hujan lebat datang pagi hari, otomatis siswa dari Dusun Galih meliburkan diri alias tidak bersekolah.
Warga juga tak berdagang.
Tapi jika hujan datang setelah pulang sekolah, siswa terpaksa menunggu sampai reda lantaran tidak bisa melintas.
Kondisi tersebut sering dialami warga Banjar Galih.
Ditambahkan, yang dikhawatirkan warga saat ini yakni erupsi disertai hujan.
Mengingat Banjar Galih berada di radius sekitar 5 sampai 6 kilometer dari puncak gunung.
Seandainya kondisi itu terjadi, otomatis warga tidak bisa mengungsi.
"Warga berharap jalan tersebut segera diperbaiki,"tambah Sumardi.