Sudah Bayar, Wisman Tiongkok Kabarnya Ditolak Hotel di Nusa Dua Bali Karena Takut Virus Corona
Hal itu dilakukan oleh pihak hotel karena ketakutan akan adanya penyebaran virus corona.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
“Kami tidak tahu kerusakan apa yang bisa dilakukan virus ini jika menyebar ke negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” katanya lagi.
Selain itu, Tedros juga menyampaikan beberapa rekomendasi kepada negara-negara untuk menanggapi penyebaran virus.
Di antaranya adalah mempercepat pengembangan vaksin, meninjau rencana kesiapsiagaan memerangi informasi salah, serta berbagi data dengan PBB.
Tutup perbatasan
WHO juga memperingatkan bahwa pembatasan drastis dalam perjalanan dan perdagangan tidak diperlukan.
Termasuk langkah menutup perbatasan dengan China dan membatasi akses pelancong China.
Meskipun tak menyebut nama Rusia, tetapi pernyataan itu muncul seusai Moskow menutup bagian perbatasan Rusia-China dan menangguhkan visa pengunjung China.
"Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah yang meragukan terkait para pelancong," kata Didier Houssin, Ketua Komite Darurat WHO.
Menurut dia, langkah-langkah tersebut seharusnya tidak menjadi contoh untuk diikuti.
Dikutip dari BBC, WHO mengkhawatirkan penyebaran virus ke negara berpenghasilan rendah yang tak memiliki alat untuk menemukan ataupun menahannya.
Dikhawatirkan, wabah tersebut bisa menyebar tanpa terkendali dan mungkin tak diketahui selama beberapa waktu.
Dikutip dari Nytimes, sejauh ini negara-negara yang telah terdampak, yakni China, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Vietnam, dinilai mampu perang melawan virus tersebut sendiri.
Akan tetapi, negara seperti Republik Demokratik Kongo saat memerangi wabah Ebola yang masih berlangsung saja membutuhkan infus dana dan keahlian medis dalam jumlah besar.
Dengan demikian, kebutuhan akan uang menjadi salah satu pertimbangan WHO menyatakan virus corona sebagai darurat internasional untuk masalah ini. (*)