Buntut Permasalahan Jaspel, Ketua DPRD Badung Akui Sudah Lakukan Pertemuan
Disinggung lebih jelas terkait kisruh yang sudah diselidiki Polda Bali, Parwata tak mau berkomentar lebih banyak.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Sebelum Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali mempertanyakan kejelasan masalah dugaan pemotongan jasa Pelayanan (Jaspel) di Rumah sakit Daerah (RSD) Mangusada, ternyata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Badung sempat melakukan pertemuan dengan manajemen RSD Mangusada.
Tidak hanya manajemen, pihak medis juga diajak untuk membahas masalah tersebut.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata yang ditemui usai pertemuan mengakui mengakui telah menyampaikan beberapa pandangan.
• Anak Vespa Kenang Pahlawan Budaya Ni Made Jujul, Meninggal Saat Perkenalkan Wayang Wong Ke Eropa
• BPJS Kesehatan Klungkung Klarifikasi Tunggakan Klaim di RSUD Klungkung, Sarankan Mekanisme SCF
• Peternak Babi Di Denpasar Turunkan Harga Sejak Ada Isu Babi Afrika, per Kilo Hanya Rp 23 Ribu
Bagaimana RSD tersebut melakukan pelayanan lebih maksimal.
Sehingga masyarakat tetap mendapatkan pelayanan dengan baik.
“Kita ingin menyampaikan beberapa pandangan dalam memberikan pelayanan maksimal,” kata Parwata di TSD Mangusada.
Politisi adal Kelurahan Dalung, Kuta Utara Badung itu mengatakan terkait ada dugaan pungutan Jaspel di RSD Mangusada, pihaknya belum berani memastikan itu benar atau tidak.
• Satpol PP Gianyar Belum Berhasil Hadapi Gepeng, Ancam Pemberi Sedekah dengan Tipiring
• Wagub Cok Ace Sikapi Penundaan Penerbangan, Terkendala Pemulangan Wisatawan China yang Masih di Bali
• Darurat Virus Corona, RI Akan Hentikan Sementara Impor Pangan dari China
Akan tetapi masalah tersebut sudah diproses oleh aparat yang berwajib.
“Tapi dalam hal ini kami sebagai Ketua DPRD ingin melakukan sesuatu lebih konkrit , kita ingin RSD Mangusada ini mampu memberikan pelayanan maksimal."
"Kalau misalnya ada ganjalan, ya sampaikan persepsi untuk membangun kinerja yang lebih baik,” jelasnya.
Menurutnya, dalam membangun kinerja tentu ada sesuatu yang diperbaiki, seperti sistem, maupun beberapa kesepakatan.
• Persaingan Makin Ketat, Bali United Miliki Lima Center Back, Bagaimana Nasib Agus Nova?
• Bocoran Syarat Daerah Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Siapkan Stadion hingga Akses Jalan
• Inilah Kondisi Paru-paru Korban Virus Corona, Ada Bercak Putih yang Semakin Menyebar Luas
Sehingga katanya semua berdasarkan fakta dan legal standing yang jelas.
Bahkan yang diacu adalah aturan yang ada seperti perbup, keuangan dan yang lainya.
“Saya katakan, kalau perlu ada perbaikan, iya kita perbaiki. Dengan adanya kesepakatan bersama,” bebernya
Kemudian, transparansi juga sangat penting. Kalau sudah sistem dibuat tentu harus disampaikan dengan clear dan tidak ada yang ditutupi.
• Kasus Virus Corona Belum Tuntas, China Kini Dihadapkan pada Wabah Penyakit H5N1
• Sosok Gus Sholah di Mata Haedar Nashir, Kembangkan Islam Moderat di Indonesia dan Peduli HAM