Ihwal Tradisi Mebat, Sesangi, dan Ribuan Babi yang Mati di Bali

Salah-satu yang sangat populer menjelang Galungan adalah memasak babi guling atau orang Bali menyebutnya: nampah be celeng.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Menu babi guling. 

TRIBUN-BALI.COM - Beberapa hari lagi, umat Hindu Bali akan merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Hari suci tersebut sangat identik dengan tradisi mebat alias membuat masakan khas Bali secara bersama-sama.

Di sejumlah daerah di Bali, tak jarang kita temui sekaa mebat, yaitu sebuah kelompok yang para pesertanya sengaja berkumpul untuk memasak makanan khas Bali menjelang Galungan.

Salah-satu yang sangat populer adalah memasak babi guling atau orang Bali menyebutnya: nampah be celeng.

Namun, sejak Desember 2019, wabah kematian babi secara mendadak di Bali sangat memukul para peternak serta usaha terkait lainnya.

Headline koran Tribun Bali edisi Senin (3/2/2020) menurunkan berita tentang para peternak di Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, yang kebingungan mengembalikan kredit modal.

Untuk diketahui, desa ini kurang lebih 200 ekor babi yang mati. Para peternak tidak berani mengisi kandang dengan bibit babi yang baru.

Hingga Senin (3/2/2020), belum diketahui secara pasti penyebab kematian babi yang kini menembus angka lebih dari 1.000 ekor di seluruh Bali.

Binatang Cerdas
Menurut ulasan yang diterbitkan pada tahun 2015 di International Journal of Comparative Psychology, babi dianggap sebagai hewan yang sangat cerdas.

Sebagaimana ditulis dalam sebuah artikel di Live Science, sejumlah studi menunjukkan bahwa babi mampu mengingat objek, memahami waktu, dan memanfaatkan informasi yang dipelajari untuk menavigasi lingkungan mereka.

Bahkan, tingkat kecerdasan mereka lebih tinggi daripada anjing atau beberapa primata!

Secara alami, Babi adalah hewan yang sangat bersih. Mereka jauh lebih toleran terhadap suhu yang lebih dingin daripada panas.

Babi tidak memiliki kelenjar keringat, sehingga mereka tidak bisa berkeringat karena itu menikmati berada di lumpur untuk menjaga diri mereka tetap dingin.

Ketika mereka dilatih, anak-anak babi dapat mempelajari nama mereka pada usia dua hingga tiga minggu dan merespons ketika dipanggil dan dapat mempelajari trik lebih cepat daripada anjing.

Babi menggunakan geramannya untuk berkomunikasi satu sama lain. Suara geraman babi sangat bervariasi tergantung pada kepribadian babi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved