Bali Paradise

Melihat Kehidupan Alami Monyet di Monkey River Kemenuh Gianyar

Terletak di Desa Adat Kemenuh destinasi Monkey River Kemenuh Gianyar menawarkan atraksi alami kehidupan monyet liar di sana

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/A A Seri Kusniarti
Turis saat selfie di Monkey River Kemenuh, Desa Adat Kemenuh, Gianyar, Bali, Minggu (2/2/2020). Melihat Kehidupan Alami Monyet di Monkey River Kemenuh Gianyar 

Melihat Kehidupan Alami Monyet di Monkey River Kemenuh Gianyar

Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kabupaten Gianyar kembali memiliki destinasi baru, yaitu Monkey River Kemenuh.

Terletak di Desa Adat Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, destinasi ini menawarkan atraksi alami kehidupan monyet liar di sana.

Tribun Bali berkesempatan melihat langsung kehidupan monyet di wilayah ini.

Pengunjung menunggu kedatangan monyet, sembari menikmati indahnya aliran Sungai Petanu.

“Memang kalau siang monyetnya istirahat, nanti kalau sore baru naik mereka nyari makan yang sudah warga kami siapkan, seperti pisang dan jajanan khas Bali seperti gina dan uli goreng,” jelas Ida Bagus Putu Alit, Bendesa Adat Kemenuh, kepada Tribun Bali, Minggu (2/2/2020).

Setelah menunggu hingga pukul 18.00 Wita, akhirnya monyet-monyet bergelantungan dan keluar satu per satu dari hutan di sekitar destinasi.

Sang pemimpin monyet, memimpin dan datang terlebih dahulu mengambil pisang dan jajan yang telah dilempar.

Lalu kembali melangkah mundur.

10 Wisata Air Terjun Ini Bisa Jadi Pilihan Liburan Tahun Baru 2020 di Bali

8 Pantai Wajib Dikunjungi di Yogyakarta, Pesonanya Bikin Betah Berlama-lama, Masukkan List Liburanmu

“Mereka masih sensitif, karena baru sebulanan kami mulai rutin berikan makan ini, kami juga sediakan kolam di sini untuk mereka mandi dan berenang,” jelasnya.

Gus Alit, sapaan akrabnya, memang membiarkan kondisi di sana sealami mungkin.

Sehingga monyet liar yang ada di sekitar hutan tersebut, tidak stres dan mampu membaur dengan warga atau turis yang nantinya terus berdatangan.

“Kami biarkan mereka bebas, jadi biasanya pagi datang naik ke sini dan sore naik, siangnya mereka istirahat,” jelasnya.

Warga pun mulai melemparkan pisang, dan akhirnya kawanan monyet cukup banyak datang, dari ukuran kecil, betina, dan pimpinannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved