Bersemi dalam Sepi dan Pengasingan, Inilah Kisah Cinta Bung Karno dan Fatmawati
Ketertarikan Bung Karno pada Fatmawati saat itu awalnya lebih kepada kasih sayang ayah terhadap anak
Tidak saja seni pertunjukan, Bung Karno juga turut mengarsiteki Masjid Jamik di Kota Bengkulu yang hingga hari ini masih berdiri di pusat Kota Bengkulu.
Agus Setiyanto melanjutkan, Fatmawati sempat sebentar pindah dari kediaman Bung Karno ke rumah neneknya karena ada sedikit persoalan.
Namun Fatmawati kembali ke rumah Bung Karno.
Pada saat kembalinya Fatmawati ke kediaman Bung Karno yang kedua itulah benih-benih cinta di hati Bung Karno muncul dalam diri Fatmawati.
Ketertarikan Bung Karno pada Fatmawati saat itu awalnya lebih kepada kasih sayang ayah terhadap anak seperti dituturkan Bung Kanro dalam buku karya Cindy Adams, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat.
Ketertarikan Bung Karno pada Fatmawati ditangkap oleh Inggit Garnasih hingga tentu saja benih cemburu muncul.
Perasaan kurang nyaman antara Inggit dan Bung Karno akhirnya mencuat.
Saat itu usia Bung Karno 37 tahun dan Inggit 53 tahun.
Ratna Juami menyelesaikan sekolah dan pindah ke Jawa, Inggit pun ikut mengantarkan ke Jawa.
Pada kondisi kesepian di tengah pengasingan itulah benih cinta makin menguat.
Perasaan cinta Bung Karno makin menguat pada Fatmawati.
Cindy Adams juga menuliskan pernyatan Bung Karno, "Istriku sudah mendekati usia 53 tahun. Aku masih muda, penuh vitalitas, dan memasuki usia terbaik di puncak kehidupan.
Aku menginginkan anak.
Istriku tidak dapat memberikannya padaku. Aku menginginkan kegembiraan hidup. Inggit tidak lagi memikirkan soal-soal seperti itu,”
Kondisi tersebut semakin membuat hubungan Inggit dan Fatmawati memburuk.