Bulatkan Tekad Sebelum Resign dari Pekerjaan, 5 Tips Bijak Ini Bisa Anda Pertimbangkan
Mungkin gajinya terlalu rendah, lingkungan kerja yang mulai tak menyenangkan, atau gairah untuk bekerja setiap pagi sudah tidak ada lagi.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM - Apa yang Anda pikirkan ketika pertama kali terjun ke dunia kerja?
Mungkin banyak di antara kita yang bersemangat karena bekerja pertama kalinya adalah pengalaman baru.
Di awal bekerja, kita memupuk mimpi dan menanam harapan-harapan.
Namun, seiring berjalannya waktu, mimpi dan harapan-harapan itu rasanya tak kunjung bisa dipanen meskipun Anda merasa sudah berjuang sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.
Mungkin gajinya terlalu rendah, lingkungan kerja yang mulai tak menyenangkan, atau gairah untuk bekerja setiap pagi sudah tidak ada lagi.
Apa pun alasannya, biasanya ada solusi yang sangat sederhana untuk mengakhiri mimpi buruk tersebut: berhenti.
Tidak mudah meninggalkan pekerjaan, sebab bisa saja di luar sana nasib kita tak lebih baik.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah tips bijak untuk keluar dari pekerjaan yang bisa Anda pikirkan secara matang:
1) Putuskan apakah Anda benar-benar ingin berhenti
Langkah pertama untuk keluar dari pekerjaan itu adalah tentukan apakah Anda benar-benar ingin meninggalkan pekerjaan itu.
Lagi pula, begitu Anda mengucapkan kata-kata "Saya berhenti," tidak akan kembali.
Apakah itu benar-benar lompatan yang ingin Anda ambil? Pertimbangkan apakah ada cara untuk menyelesaikan apa pun yang membuat Anda ingin berhenti.
Apakah bayaran rendah masalahnya? Minta kenaikan gaji.
Apakah orang lain menyebabkan Anda kesulitan? Renungkan apakah layak untuk melibatkan bagian SDM di tempat Anda bekerja.
Apa pun alasannya, pastikan Anda benar-benar siap untuk berhenti.
Jika Anda tidak memiliki pekerjaan lain, berhenti berarti mengarungi pasar kerja yang padat tanpa penghasilan tetap, jadi bersiaplah untuk yang terburuk.