Serangan Lalat Mas Mengganas di Kintamani, Tahun Ini Lebih Parah

jika buah-buahan tersebut tidak lagi tersedia, maka lalat mas akan menyerang tanaman hortikultura, seperti cabai milik warga

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Huda Miftachul Huda
istimewa
kondisi tanaman setelah diserang lalat mas di wilayah Kintamani 

Di lain sisi, Karta mengatakan harga cabai saat ini sedang bagus-bagusnya.

Puluhan Hektare Cabai di Karangasem Diserang Virus Kuning, Petani Gagal Panen Sejak Awal 2020

Draf Jadwal Lengkap Bali United, Peluang Mudah dan Laga-laga Berat yang Dihadapi di Liga 1 2020

Peningkatan harga ini juga tidak terlepas karena pasokan cabai yang sedikit dibandingkan dengan permintaan.

Di mana per satu kilogram cabai rawit merah di tingkat petani, dihargai Rp 100 ribu hingga Rp 105 ribu.

Sedangkan untuk di pasaran, harganya mencapai Rp 125 ribu per kilogram.

Terlebih jelang hari raya Galungan, diperkirakan harga cabai di tingkat pasar mampu melonjak hingga Rp 150 ribu per kilogram.

“Dari 45 persen cabai yang gagal panen, kerugian pada masa pemeliharaan mencapai puluhan juta. Memang saya masih mendapatkan untung karena harganya sedang bagus. Tapi keuntungan itu juga tipis, mengingat biaya pemeliharaan juga membengkak akibat cuaca ekstrem," katanya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved