Waspada Virus Corona di Bali
126 Penumpang Penerbangan Terakhir dari Bali ke China Diantar Cok Ace, Begini Suasananya
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) turut mengantarkan para penumpang penerbangan terakhir dari Bali ke China
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Penerbangan China Southern Airline rute Denpasar-Guangzhou menjadi maskapai yang terbang ke China dari Bali menggunakan pesawat A321 Neo, di
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, pada dinihari tadi.
Sebanyak 126 penumpang tercatat pada manifest dengan kode penerbangan CZ 626 terdiri dari 123 orang penumpang kelas ekonomi dan 3 orang penumpang kelas bisnis.
Hal ini sesuai aturan mengenai penundaan sementara seluruh penerbangan dari Indonesia ke China yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mulai berlaku hari ini Rabu 5 Februari 2020.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Moch Alwi, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Elfi Amir, General Manager PT Angkasa Pura (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali Herry A.Y. Sikado turut mengantarkan para penumpang untuk proses boarding.
• Gara-gara Virus Corona di China, Bali Terancam Kekurangan Bawang Putih
• Wagub Bali Sempatkan Datang ke Bandara Pada Penerbangan Terakhir ke China
Dari pantauan tribun-bali.com di lapangan, mayoritas penumpang menggunakan masker saat menunggu pesawat, proses boarding hingga di dalam cabin pesawat.
“Langkah-langkah apa saja itu sudah kita pikirkan matang-matang karena apa. Dari WHO itu sudah ada daftar 24 Negara terjangkit maka dari ini bersama Pemerintah Daerah disini mempreventifkan jangan sampai wabah ini masuk ke Indonesia khususnya Bali,” imbuh Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Moch Alwi.
Karena Bali itu sendiri sumber devisanya dari pariwisata maka dari itu kita harus melakukan langkah preventif sehingga pada rapat terbatas waktu itu memberikan waktu hingga 5 Februari 2020 ini penerbangan masih diizinkan melayani rute dari China ke Indonesia begitu sebaliknya.
“Jadi kita memberi waktu kepada turis-turis China ini bisa cukup waktunya untuk kembali ke Negaranya. Seluruh operator yang melayani rute itu sudah kita kumpulkan dan hasilnya mereka siap menjalankan pemberhentian sementara operasional rute tersebut. Sejauh ini belum ada (permohonan Pemerintah China penjemputan warga negaranya yang di Indonesia),” jelas Moch Alwi.
Dan menurutnya kalau WN China masih ingin stay di Bali tidak masalah karena yang wabah virus corona nya itu di negaranya, mereka di sini kan sehat-sehat saja jadi tidak apa-apa.
Sementara itu Wagub Bali Cok Ace menyampaikan kedatangannya dinihari tadi ingin memberikan kesan yang baik kepada wisatawan China.
“Iya kita ingin memberikan kesan yang baik kepada wisatawan dari China bahwa ini di Bali kita memang jangan sampai ada kesan kita mengusir mereka. Kita hantarkan dan kita terangkan ini kondisi kebijakan pemerintah kami semoga bisa cepat berlalu,” imbuhnya.
Dan Cok Ace berharap mereka (WN China) bisa datang kembali ke Bali setelah berlalu wabah virus coronanya.
Kehadiran dirinya juga ingin menunjukkan empati kita terhadap mereka dan welcome terhadap mereka.
Bahkan Cok Ace mengaku menggelar rapat dengan Konjen China hingga malam hari dan didapatkan informasi banyak WN China yang di Bali sekarang ingin memperpanjang visa kunjungannya.
Pihaknya telah mendapatkan informasi dari Menteri Pariwisata bahwa dari hasi rapat terbatas dengan Presiden Jokowi hal itu sudah dipikirkan.
“Jadi Pak Presiden memerintahkan saya dapat informasi dari Menteri Pariwisata bahwa nanti akan dikasih overstay perpanjangan visa mereka langsung disini (Bali). Sesuai ketentuan keimigrasian yang berlaku tentunya. Awalnya permasalahannya mereka (WN China) apa diperbolehkan memperpanjang visa? Tapi hal itu sudah ada arahan dari Presiden,” jelas Cok Ace.
Menurutnya banyak WN China yang sehat dan tengah berlibur di Bali ingin memperpanjang visa nya disini dan tidak ada masalah.
Ia berharap wabah virus corona di China bisa segera dapat teratasi dengan baik dan kedua jangan sampai di Bali ada yang terjangkit.
“Kalau sudah ada yang kena susah lagi kita menata keadaanya dan kita bersyukur dari yang suspect sebelumnya setelah dicek ke Jakarta hasilnya negatif. Saya cukup lega negatif semuanya,” ungkap Cok Ace.
Langkah pencegahan dan antisipasi serius terus dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali terhadap penyebaran virus corona baru (Novel Coronavirus/2019-nCoV).
Setelah langkah sebelumnya menyiapkan masker yang diberikan kepada seluruh petugas operasional bandar udara sebagai langkah antisipasi dan pencegahan.
Kini petugas diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) mulai dari kacamata pelindung (goggles), masker N95, sarung tangan, serta cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
Hal tersebut merupakan implementasi dari keputusan rapat Komite FALNAS (Komite Nasional Fasilitasi Udara) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Januari, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
“Kami mulai terapkan penggunaan APD kepada petugas operasional selama mereka bertugas di bandar udara sebagai langkah serius pencegahan dan antisipasi penyebaran virus corona. Penggunaan APD ini sudah kami laksanakan secara bertahap sejak tanggal 23 Januari lalu. Untuk masker, kami sudah wajibkan menggunakan masker N95 yang memiliki standar medikal,” jelas Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim. (*)