Ayah Kaget Lihat Kondisi Adi Saputra Penuh Luka di Ranjang, Ternyata Ada Kejadian ini di Bangli

Ayah Kaget Lihat Kondisi Adi Saputra Penuh Luka di Ranjang, Ternyata Ada Kejadian ini di Bangli

NET
Ilustrasi- Foto tak terkait berita. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Seorang remaja 16 tahun asal Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan Bangli menjadi korban pengeroyokan.

Kejadian yang dialami pemuda bernama Ahmad Adi Saputra itu, terjadi di Lingkungan Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga.

Informasi yang dihimpun, musibah tersebut terjadi pada Senin (3/2/2020).

Tak Kapok Dipergoki Suami Bermesraan Bareng Selingkuh, Ipda SD Kembali Lakukan Hal Serupa di Hotel

Bermula saat Adi pamit kepada ayahnya yang bernama Bejo Santoso, untuk pergi kerumah temannya di wilayah Kecamatan Tembuku.

Adi yang baru pulang kerumah sekitar pukul 22.00 wita, 15 menit kemudian kembali meninggalkan rumah tanpa pamit pada orangtuanya.

Keesokan harinya Selasa (4/2/2020), Bejo yang hendak membangunkan Adi pukul 08.00 wita, justru mendapati tubuh anaknya penuh luka.

Seperti pada bagian kaki kanan terdapat bekas darah.

Demikian pula ada bagian paha, punggung dan kepala terdapat luka robek dan luka gores.

Penasaran dengan yang dialami anaknya, pria 30 tahun itu lantas menanyakan penyebab luka tersebut.

Namun oleh Adi hanya dijawab bahwa dirinya jatuh dari motor.

Merasa ada yang disembunyikan, selang seharihari Bejo kembali menanyakan penyebab luka-luka yang dialami anaknya.

Oleh Adi akhirnya dijelaskan bahwa dirinya dikeroyok oleh tiga orang tak dikenal saat berada di Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga.

Kejadian itu dialami pada Senin (3/2/2020) sekitar pukul 23.50 wita.

Atas kejadian tersebut, Adi selanjutnya melapor ke Polsek Bangli untuk mendapatkan upaya hukum lebih lanjut.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi ketika dikonfirmasi mengungkapkan jajarannya di Polsek Bangli telah menerima laporan tindak pidana pengeroyokan pada Kamis (6/2/2020).

Ia menjelaskan laporan tersebut masih dalam upaya penanganan polisi, dimana saat ini dalam tahapan pemeriksaan sejumlah saksi.

“Berdasarkan keterangan pelapor, ada tiga orang yang diduga melakukan tindak pengeroyokan itu.

Motifnya diduga karena salah paham. Kasus ini masih dalam upaya penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya singkat. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved