Dewan Minta Disdik Perbaiki Dua SDN di Ubung, BWS Rencanakan Perbaikan Senderan Dimulai Maret
Rapat membahas rencana perbaikan dua sekolah yang berada di kawasan Ubung, yakni SDN 6 Ubung dan SDN 2 Ubung.
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Anggota Dewan Lainnya, dari Fraksi Demokrat, AA Susruta Ngurah Putra menambahkan, jika SDN 6 Ubung tersebut didiamkan maka akan membahayakan satu generasi yang sedang mengenyam pendidikan.
Kata Susruta, jika sekolah sudah membahayakan siswa maka harus segera diproses.
Jika sudah diproses Susruta meyakini pasti ada celah untuk memasukan anggaran untuk yang benar-benar urgent.
"Ini kan membahayakan bagi 500-an siswa. Ini harus aktif komunikasi ke provinsi khususnya SDN 6 Ubung ini. Sebab, sesulit apapun saya yakin ada celah untuk masuk. Karena jika ini jebol saya tidak bisa membayangkan akan membahayakan satu generasi ini," ungkapnya.
Anggota Komisi III lainnya, dari Fraksi NasDem-PSI, Agus Wirajaya selaku wakil rakyat Ubung menyarankan, sekolah tersebut harusnya dilakukan relokasi.
Hal itu karena posisi sekolah yang kurang strategis untuk keamanan jika terjadi bencana kebakaran maupun gempa.
Sebab, posisi sekolah berada di gang sempit dan tepat di bibir sungai ujung tukad badung (Dam Merta Gangga).
Jika memungkinkan, Agus mengatakan pihak Disdikpora bisa berkomunikasi dengan Perbekel untuk mencari lokasi yang lebih strategis.
"Setelah dilihat dan saya sempat koordinasi dengan oerbekel itu alangkah baiknya dilakukan relokasi. Sebab, posisinya berada di gang sempit jika ada kebakaran pemadam sulit masuk.
Begitu juga dengan gempa mereka akan lari kemana kalau ke belakang sudah sunga kedepan gang sempit. Satu-satunya harus relokasi," ungkapnya.
Menanggapi permintaan Dewan, Kasi Pelaksanaan BWS, I Wayan Suteja mengaku sudah mendapatkan realisasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 4,4 miliar.
Untuk saat ini kata dia, proses penyenderan tersebut sudah dalam proses tender di ULP. Jika tidak ada kendala, penandatanganan kontrak akan dilakukan akhir bulan Februari 2020.
Sedangkan mulai penggarapan senderan direncanakan awal Maret 2020.
"Pagunya Rp 4,4 miliar. Kita masih proses tender, Maret semoga tidak ada kendala jadi bisa kita mulai proses senderan itu. Sekarang sudah masuk di pengadaan barang dan jasa.
Anggaran dari APBN tahun 2020," jelasnya.