Daripada Buat Mejejaitan, Pengemis asal Karangasem Bali Ini Akui Per Hari Raup Rp 500 Ribu
Sebanyak 40 gelandangan dan pengemis (Gepeng) terjaring operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Dinas Sosial (Dinsos) menjelang Hari Raya
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ady Sucipto
Daripada Buat Mejejaitan, Pengemis Asal Karangasem Bali Ini Per Hari Raub Rp 500 Ribu
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Sebanyak 40 gelandangan dan pengemis (Gepeng) terjaring operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Dinas Sosial (Dinsos) menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Gepeng asal Karangasem terjaring di Denpasar, Badung, Buleleng, serta juga di Karangasem.
Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Karangasem, I Wayan Sukerena mengungkapkan, Gepeng yang diserahkan ke Dinsos Karangasem yakni limpahan dari Denpasar, Badung, dan Gianyar.
Mereka diamankan Satpol PP setempat.
Gepeng dikembalikan bertahap dari pertengahan Januari hingga awal Februari 2020.
“Gepeng yang diamankan sebagian berasal dari Pedahan, Desa Tianyar dan Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu.
Setelah dilimpahkan, Gepeng akan dibawa ke tempat tinggalnya," jelas Sukerena, Kamis (6/2).
Kasi Rehabiltasi Sosial Tuna Sosial, Dinsos, I Made Sumeka Regen mengaku, Gepeng yang terjaring di Badung sebanyak 26 orang yang diserahkan pada 23 Januari.
Di Denpasar terjaring 8 Gepeng, diserahkan ke Dinas Sosial pada 30 Januari.
Sisanya diamankan di Kota Amlapura sebanyak 6 orang berasal dari Pedahan.
“Gepeng yang terjaring petugas hampir terjadi setiap tahunnya. Terutama menjelang Galungan dan Kuningan, atau usaba di desa.
Tanpa diminta, mereka (Gepeng) menyerahkan diri ke petugas. Mungkin biar nggak kena ongkos untuk pulang kampung,” tambah Made Sumeka Regen.
Made Regen menambahkan, Gepeng yang diamankan termasuk orang keras kepala. Hampir tiap tahun mereka terjaring Satpol PP.
Mereka langsung diserahkan tanpa diberikan pembinaan karena minim anggaran.