Komisi I DPRD Bangli Tegaskan Agar RSU Bangli Lebih Mengutamakan Pelayanan Pasien
Komisi I DPRD Bangli menegaskan agar RSU Bangli lebih mengutamakan pelayanan pasien daripada urusan administrasi.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Komisi I DPRD Bangli menegaskan agar RSU Bangli lebih mengutamakan pelayanan pasien daripada urusan administrasi.
Hal ini terungkap dalam rapat kerja perdana Komisi I DPRD Bangli bersama RSU Bangli, Bali Jumat (7/2/2020).
Menurut Ketua Komisi I DPRD Bangli, Satria Yuda, pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Bangli kerap kali lebih mendahulukan administrasi, ketimbang penanganan terhadap pasien.
Kondisi tersebut dinilai memicu permasalahan dari kalangan pasien yang hendak berobat.
• Sarang Tawon Resahkan Warga, Petugas Damkar Tangani Sarang Tawon di Desa Paksebali Klungkung
• Gelora Dewata Diperkuat Pemain Asing Jeremy Nyetam, Jamu PWI dan Putra Renon di Stadion Ngurah Rai
• PSK yang Digerebek Melibatkan Andre Rosiade Sering Menangis, Anaknya Baru 1 Tahun
“Pasien datang, administasi dulu disuruh mengurus. Apakah pakai BPJS, ataukah umum. Itukan urusan kedua. Jika bapak memiliki semangat yang sama bahwa kita disini adalah pelayan masyarakat, ya berikan dulu pelayanan. Jika nanti sudah selesai semua, barulah urusan administrasi,” ungkapnya.
Selain itu, Satria Yuda juga mengharapkan agar tidak ada perbedaan pelayanan antara pasien BPJS maupun umum.
Kesetaraan pelayanan juga semestinya berlaku baik kepada masyarakat umum, maupun pihaknya selaku anggota dewan.
“Jangan kalau dewan kesana pelayanannya spesial. Ruangan bagus, dokternya lengkap, serta staf banyak yang hadir. Sedangkan jika masyarakat biasa yang berobat justru tidak ada siapa-siapa. Padahal antara kami di dewan dengan masyarakat pada hakiatnya sama,” ujarnya.
“Jadi saya harap siapapun orangnya, kalau sudah masuk IGD ya pelayanan yang diutamakan, administrasi nomor dua. Karena dulu sempat saya tanyakan, dijawab protapnya demikian. Ini harus segera diubah protapnya pak,” harapnya.
Sementara itu, Direktur RSU Bangli, I Nyoman Arsana tidak menampik adanya kekurangan respon time dalam pelayanan RSU Bangli.
Menurutnya hal ini terjadi bukan karena protap, melainkan adanya miskomunikasi.
“Memang ada, tapi persentasenya kecil. Di UGD kan ada pelayanan mulai dari perawat hingga dokter, ada pula petugas administrasi. Nah, saat pasien masuk, administrasi inilah yang lebih dulu mendatangi keluarga pasien, daripada tim medisnya. Sehingga terjadi miskomunikasi,” katanya.
Arsana menegaskan tim medis tetap bertugas melakukan pelayanan, dan hal ini sesuai dengan protap.
Ia berkata, mis komunikasi, semata-mata karena staf yang bersangkutan ingin bekerja cepat dan professional.
Walaupun diakui situasinya kurang pas.