Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana Semprot Disinfektan Kandang Babi di Biluk Poh
Jumat (7/2/2020) petugas Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana melakukan penyemprotan di sekitar kandang ternak babi
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Dan dari hasil pengecekan sekitar 4 jam setelah babi mati atau sesudah dikubur, maka dipastikan tiga ekor babi yang mati milik warga itu bukan karena virus ASF.
"Tidak. Bukan ASF. Kami lihat kronologisnya juga tidak mendadak matinya," ucapnya.
Kejadian kematian tiga ekor babi ini mendadak heboh.
Sebab, tiga ekor babi ternak milik Gede Eka Putra Suardana (34) dikabarkan mati mendadak.
Tiga ekor babi yang berada dalam satu kandang ukuran 2X2 meter itu mati berurutan selang beberapa jam saja.
Babi tiba-tiba saja tidak mau makan dan mati berurutan.
Pada malam hari, dua ekor mati dan kemarin pagi (Kamis 6/2/2020) satu ekor.
Matinya babi itu membuat kerugian pada Gede Eka, karena beberapa hari sebelum hari Raya Galungan.
Dan tiga ekor babi itu sudah akan dibeli oleh orang untuk mepatung. (*).