Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Kenapa Orang China Makan Trenggiling?
Ada kemungkinan trenggiling juga turut andil dalam penyebaran virus corona berbahaya tersebut
Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Kenapa Orang China Makan Trenggiling?
TRIBUN-BALI.COM - Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Kenapa Orang China Makan Trenggiling?
Pada Februari 2017, seorang wanita yang disebut sebagai “Pangolin Princess” ditangkap oleh kepolisian China.
Menurut laman Dailymail, wanita tersebut ditangkap lantaran mengunggah cerita dirinya memakan sup dan nasi goreng trenggiling melalui akun Weibonya.
Selama beberapa minggu belakangan, ular dan kelelawar dianggap sebagai penyebar wabah virus corona di Wuhan, China ke manusia.
Namun, melalui investigasi lebih lanjut, peneliti dari China mengatakan bahwa ada kemungkinan trenggiling juga turut andil dalam penyebaran virus corona berbahaya tersebut.
Salah satu hal yang membuat trenggiling memiliki kemungkinan menjadi perantara virus corona adalah karena hewan tersebut merupakan salah satu hewan paling laris dalam pasar penjualan hewan liar secara ilegal di Asia.
Terlebih lagi di China.
Seperti daging ayam
Mengutip buku “Global Delicacies: Diversity, Exotic, Strange, Weird, Relativism” yang ditulis oleh Andrew Nyakupfuka terbitan Balboa Press, daging trenggiling yang juga dijadikan sebagai santapan di Zimbabwe memiliki rasa cukup gurih dan seperti daging ayam.
Sementara itu, menurut laman Vice, daging trenggiling memiliki bau yang tidak biasa yang dapat memenuhi seluruh rumah.
Untuk tekstur sendiri, dagingnya sama seperti daging hewan pada umumnya.
Warna daging trenggiling cenderung lebih gelap.
Tidak hanya itu, daging juga sedikit lengket dan memiliki tekstur seperti benang.
Untuk penyajiannya, biasanya daging trenggiling akan dipotong terlebih dahulu sebelum direbus dan disajikan dengan saus jintan.