Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Kenapa Orang China Makan Trenggiling?

Ada kemungkinan trenggiling juga turut andil dalam penyebaran virus corona berbahaya tersebut

Editor: Irma Budiarti
Kompas.com
Ilustrasi trenggiling. Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Kenapa Orang China Makan Trenggiling? 

Daging trenggiling juga bisa disantap dengan nasi.

Mengutip buku “Medicine and Health Cuisine” yang ditulis oleh Mei Wei terbitan DeepLogic, trenggiling yang juga disebut sebagai “penjaga hutan” juga dimanfaatkan sisiknya sebagai bahan dasar makanan tradisional di area pegunungan Fujian, China.

Dikombinasikan dengan beberapa bahan lain seperti jahe, bawang bombay, gula putih, dan anggur merah, daging trenggiling dianggap memiliki tekstur yang halus dan sedikit lembek.

Memakan daging trenggiling dikatakan dapat menghilangkan penyakit kulit dan juga dapat mendetoks tubuh.

Memakan trenggiling meningkatkan status sosial

Mengutip buku “Pangolins: Science, Society and Conservation” terbitan Academic Press, kepopuleran trenggiling juga sampai di Vietnam.

Konsumsi trenggiling di China dan Vietnam didasari oleh motivasi, persepsi, dan kepercayaan akan sisiknya yang dapat menyembuhkan penyakit meningkatkan kebugaran.

Mengonsumsi dagingnya juga menunjukkan adanya peningkatan status dari orang yang memakannya.

Entah itu memakan daging trenggiling dalam konteks politik atau sosial.

Memakan daging trenggiling dianggap dapat memvalidasi status mereka.

Di Vietnam pada tahun 2019, harga yang ditawarkan untuk satu trenggiling adalah 450 dolar AS atau sekitar Rp 6.156.774.

Mengutip buku “Poached: Inside the Dark World of Wildlife Trafficking” yang ditulis Rachel Love Nuwer terbitan Hachett UK, salah seorang pemburu mengatakan dia mendapatkan setidaknya 1.000 dolar AS per tahun atau sekitar Rp 13.681.720 untuk trenggiling pada 2018 lalu.

Dipercaya sebagai obat

Mengutip buku “Pangolins: Science, Society and Conservatin” terbitan Academic Press, obat medis yang memiliki sisik trenggiling merupakan salah satu obat paling populer untuk dikonsumsi dibandingkan dengan bagian trenggiling lainnya.

Sebab, obat tradisional berbahan dasar sisik trenggiling dipercaya dapat mengobati rematik, penyakit kulit, bengkak dan luka bernanah, asthma, melancarkan ASI, hingga mengobati kanker.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved