Mulai Panaskan Mesin Partai, Hanura Klungkung Target Usung Kader Saat Pilkada
Mulai Panaskan Mesin Partai, Hanura Klungkung Target Usung Kader Saat Pilkada
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Mulai Panaskan Mesin Partai, Hanura Klungkung Target Usung Kader Saat Pilkada
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Pilkada Klungkung masih jauh, namun DPC Partai Hanura Klungkung sudah mulai mempersiapkan diri.
Mengusung tagline baru yakni From Zero to Hero, Partai Hanura mulai menggelar pendidikan politik bagi kader dan kaum milenial, di Sekretariat DPC Partai Hanura Klungkung.
Dalam kesempatan itu, DPD Partai Hanura Bali, Kadek Arimbawa alias Lolak juga meminta kader Hanura Klungkung untuk bersiap diri maju di Pilkada Klungkung mendatang.
"Di Klungkung, Hanura ada tiga kursi, ya Hanura di Klungkung harus bisa tampil. Banyak kader yang bisa dihembuskan. Misalnya Pak Buda Parwata bisa lah dimunculkan untuk Pilkada Klungkung mendatang," ujar Komang Arimbawa alias Lolak, Senin (10/2/2020)
Meskipun Pilkada Klungkung 2020 masih jauh, ia menilai pentingnya memanaskan mesin partai sejak dini.
Apalagi Partai Hanura yang sempat terpuruk, mulai berbenah pasca penetapan Ketua Umum baru dibawah pimpinan Osman Sapta Odang dan Sekjen Gede Pasek Suardika.
Lolak mengakui jumlah suara atau kursi Hanura di Bali terpuruk.
Karena dari pengalaman lima tahun lalu, Hanura bisa mendapat 30 kursi dan satu kursi di DPRD Bali.
Tapi dalam Pileg 2019 lalu, Hanura hanya mendapat 15 kursi dan satu kursi di DPRD Bali.
Kondisi ini juga terjadi di Klungkung yang sebelumnya lima kursi, sekarang menjadi tiga kursi di DPRD, sehingga untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati Hanura harus berkoalisi dengan partai lain.
"Saat ini kami mengusung tagline baru, From Zero to Hero. Kami kira wajar, hampir semua partai pernah mengalami goncangan. Tami kami mulai berbenah, dan siap untuk ke depannya," tegas Lolak.
Ketika ditanya terkait kemungkinan Lolak maju ke Pilkada Klungkung mendatang?
Politisi asal Desa Kamasan, Klungkung tersebut justru tertawa.
Ia menyebut belum kepikiran ke arah itu, karena maju menjadi calon bupati membutuhkan biaya tinggi.