Dari Pagi Sampai Malam, Sopir Angkot di Semarang Kerja Sambil Bawa Bayinya
Bilqis Choirun Nisa, bayi 3,5 bulan, setiap hari harus menghirup pekatnya asap kendaraan di Kota Semarang setelah ibunya meninggal. Sang ayah terpaksa
Perantau asal Bengkulu ini merasa terharu karena di Semarang masih banyak orang yang peduli sesama.
Nurul dan Bilqis setiap hari berangkat bekerja dari rumah kontrakannya di Karangsari Timur, Wonosari, Kecamatan Ngaliyan pada 06.00 WIB.
Mereka pulang sekitar 22.00 WIB.
Ketika berangkat, Nurul sekaligus mengantarkan anaknya yang pertama, Balqis Choirun Najwa (7), pergi bersekolah di SD Pancasila Semarang.
Dia menjemputnya pada 10.30 WIB, saat Balqis pulang sekolah.
Setelah itu, mereka bertiga bersama di dalam angkot sampai malam.
"Daripada saya tinggal di rumah kepikiran, bareng bertiga seperti ini saya lebih tenang.
Beginilah hidup jadi orangtua sendiri.
Apapun itu harus tetap dijalani demi masa depan anak-anak," jelasnya.
Sebagai sopir angkot, Nurul mampu mengantongi uang Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu per hari setelah dipotong setoran dan bensin.
"Belum kepotong pampers dan susu anak-anak, sisanya buat makan, " jelasnya.
Sambil berkonsentrasi menyetir, Nurul tak pernah luput memantau keadaan Bilqis.
Jika bayi mungil itu mengoceh atau menangis karena lapar, dia segera menyorongkan botol susu.
Perjuangan Nurul yang merawat bayinya seorang diri mendapat perhatian dari sejumlah kalangan.
Salah satunya artis Baim Wong.