Irfan Bachdim Pamitan, Pupus Mimpi di Bali dan Soal Takdir yang Tak Kuasa Ditolak
lewat akun instagram pribadinya Bachdim menuliskan surat haru ungkapan isi hatinya selama 3 tahun terakhir berkarier di Bali United
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Takdir telah membawa Irfan Bachdim dipertemukan dengan Bali United.
Takdir pula yang memisahkan keduanya.
Niatnya ingin menghabiskan karier sepakbolanya di Pulau Dewata, namun apa daya keinginan itu hanya bertepuk sebelah tangan saja. Manajemen sudah tidak memerlukannya.
Lewat situs resmi, Bali United secara mengejutkan mengumumkan kepergian Irfan Bachdim ke klub barunya PSS Sleman, Yogyakarta.
"Ya, Irfan Bachdim resmi kami lepas. Setelah berkomunikasi dengan pihak PSS, kami mencapai kesepakatan untuk proses transfer Bachdim ke Sleman. Mewakili manajemen Bali United, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Irfan Bachdim atas dedikasinya selama ini bersama kami. Semoga semakin sukses di karier selanjutnya," ujar CEO Bali United, Yabes Tanuri, Rabu (12/2/2020).
• Ini Pernyataan CEO Bali United Pasca Hengkangnya Irfan Bachdim: Kalah Bersaing dan Demi Karier
Di saat bersamaan, lewat akun instagram pribadinya Bachdim menuliskan surat haru ungkapan isi hatinya selama 3 tahun terakhir berkarier di Bali United.
Mimpinya untuk mengakhiri karier di Bali United pupus sudah, dirinya tak bisa menolak takdir yang sedang dihadapi.
"Saya bermimpi untuk pensiun di Bali United. Terkadang mimpi tidak selalu berjalan seperti yang kita rencanakan. Mimpi itu bagian dari permainan. Terkadang pintu menutup tetapi itu berarti pintu lain juga akan terbuka," tulisnya.
Jiwanya seolah telah melekat dengan Serdadu Tridatu, namun ia tak mau lama-lama bersedih dan harus melanjutkan karier profesionalnya.
Ia yakin di masa depan dirinya akan mampu bangkit bersama dengan luka dan semangat yang ia ingat hari ini.
"Saya percaya bahwa langkah saya selanjutnya akan menjadi babak yang hebat dalam karier dan kehidupan saya. Saya sedih karena harus pergi, tetapi saya juga sangat bersemangat untuk sesuatu yang akan terjadi di masa depan," lanjutnya.
Selama tiga tahun bukan waktu yang singkat untuknya, Bali United telah mengalami pasang surut, kalah menang, susah senang dilalui sang pangeran.
"Saya selalu memberikan segalanya untuk Bali United, tidak hanya di saat yang baik tapi juga di saat yang buruk. Dari menjadi juara tanpa piala hingga melindungi tim kami dari suporter yang tidak senang," sambungnya.
Bachdim juga mengaku jika dirinya tak akan menjadi juara tanpa dukungan dari para pemain, staf, manajemen dan suporter selama ini.
"Tapi lihatlah kemana semua ini membawa kita. Bersama kita menjadi juara! Tidak hanya para pemain, staf, dan manajemen, tetapi juga para suporter, kita bersama menjadi juara, tanpa dukungan kalian yang luar biasa kita tidak akan pernah bisa mencapai apa yang telah kita lakukan," ungkap dia.
Sekali lagi, Bachdim tak mau larut dalam perpisahan ini.
Tim yang sangat ia cintai harus ia relakan, ia pun menyatakan bahwa Bali United akan selalu di hatinya.
"Sekarang saatnya untuk melanjutkan dan fokus pada masa depan. Kita akan bertemu lagi di Dipta, tetapi saya akan memakai warna berbeda. Namun Bali akan selalu di hati saya! 'once a red always a red'," jelas dia.
Dengan bahasa Bali ia ucapkan terima kasih kepada seluruh orang-orang yang telah mendukungnya selama ini.
"Matur suksma aturin titiang ring pemain, staff, manajemen lan supporter sareng sami antuk 3 warsa puniki. Bali United setate ring atin tiang. Bali United Jaya! Matur Suksma," tutupnya.
Tulisan emosional Bachdim ini sontak dibanjiri ribuan komentar oleh pendukung setianya.
Tidak hanya fans yang memberinya dukungan, namun juga istri tercinta, sahabat, serta pemain Bali United.
Karir dan Kerasnya Persaingan
CEO Bali United Yabes Tanuri langsung angkat bicara mengapa Irfan Bachdim dilepas dengan status fee transfer ke PSS Sleman, terhitung per Rabu (12/2/2020) siang.
Alasan Irfan Bachdim harus 'dibuang' dari Bali United, karena Yabes Tanuri tak ingin dia menjadi cadangan mati di Bali United.
Karena para penyerang saat ini yang dimiliki Bali United sangat berkualitas.
Dan Irfan Bachdim dinilai sulit bersaing dengan mereka.
"Kita sudah umumkan juga. Kita lihat dari sisi teknik, sesuai pendapat coach, dia bisa dimainkan, tapi di lini depan, pemain kita terlalu banyak," tegas Yabes Tanuri, Rabu (12/2/2020).
Yabes Tanuri mengatakan, sangat disayangkan jika Irfan Bachdim tak bermain di sini, karena banyak rekrutan baru Bali United ternyata sangat cocok bermain di Bali.
"Dua game akhir mereka bisa berikan hasil yang bagus. Tiga pemain, seperti Melvin Platje, Lilipaly, dan M Rahmat, ada juga Lerby Elyandri, Yabes Roni, Fahmi," jelas Yabes Tanuri.
Yabes menegaskan, sangat disayangkan, seorang penyerang Irfan Bachdim itu tak bisa dimainkan (cadangan)
"Karena persaingan di lini depan. Dan itu kita tak mau prestasi dan masa dapan dia menurun. Dengan pertimbangan itu makanya kita lepas, " kata Yabes Tanuri.
Menurut dia, manajemen Bali United tahu keluarga Irfan Bachdim sangat cinta Bali.
Tapi manajemen kata dia melihat masa depan Irfan Bachdim untuk lebih maju kariernya bersama tim lain.
Yabes Tanuri sempat menyangkal ketika beberapa pekan lalu, manajemen PSS Sleman menyatakan telah deal bersama Bachdim.
PSS Sleman sempat umumkan, namun Yabes Tanuri membantah.
"Kemarin itu saya menyangkal karena belum deal. Emang baru tanda tangan per hari ini," kata Yabes Tanuri.
Kontrak Bachdim di Bali United akan berakhir di Bali United musim 2020.
Ia dilepas ke PSS Sleman dengan status fee transfer.
Musim 2020, Bachdim akan menjadi lawan Bali United di dua laga home dan away. (*)