Jika Tak Dapat Rekan Koalisi di Pilkada Denpasar 2020, Ngurah Agung Rela Golkar Gabung PDIP

Jika Tak Dapat Rekan Koalisi di Pilkada Denpasar 2020, Ngurah Agung Rela Golkar Gabung PDIP

Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ragil Armando
Pendaftar Pertama - Anak Agung Ngurah Agung, politikus Golkar yang juga Wakil Ketua Golkar Bali mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat DPD II Golkar Denpasar, Denpasar, Bali, Jumat (10/1/2020). Ngurah Agung siap maju ke Pilkada 2020 Denpasar sebagai calon wali kota. Jika Tak Dapat Rekan Koalisi di Pilkada Denpasar 2020, Ngurah Agung Rela Golkar Gabung PDIP 

Jika Tak Dapat Rekan Koalisi di Pilkada Denpasar 2020, Ngurah Agung Rela Golkar Gabung PDIP

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bakal calon (Balon) wali kota Denpasar yang juga politikus Golkar, Anak Agung Ngurah Agung menyatakan kesiapan dirinya maju pada Pilkada Denpasar 2020 yang akan digelar September mendatang.

Dirinya telah mendaftar ke Golkar saat penjaringan dibuka beberapa waktu lalu.

Ia menyerahkan sepenuhnya kebijakan apapun kepada induk partainya yakni Golkar.

“Sekarang tergantung dari kebijakan partai,” jelasnya, Selasa (11/2/2020).

Dirinya juga menanggapi pernyataan dari tokoh senior Partai Golkar Ida Cokorda Pemecutan XI yang mendorong Golkar merapat ke PDIP untuk mengusung IGN Jaya Negara.

Menurutnya, apabila hal itu terjadi, maka kemungkinan melawan kotak kosong di Denpasar akan terjadi.

Dirinya juga siap apabila diberikan restu untuk mendampingi Jaya Negara.

“Tidak masalah (melawan kotak kosong). Seandainya merapat ke PDIP, saya juga siap,” ujar dia.

Ngurah Agung juga siap dengan posisi apapun, jika memang ditugaskan oleh partai.

Entah sebagai calon wali kota ataupun calon wakil wali kota.

Baginya, posisi tersebut tidak menjadi persoalan, yang terpenting siap mengabdi dan membangun Kota Denpasar agar lebih baik dan maju.

Ngurah Agung juga mengklaim, sudah ada beberapa tokoh yang siap mendampingi apabila dirinya direstui menjadi calon wali kota dari Golkar.

Tokoh yang dimaksud bukan berasal dari kader Golkar, melainkan non-kader.

“Cadangan wakil (banyak) yang mau bergabung sama kita. (Kalau) kader Golkar belum ada, orang lain ada yang merapat, tapi dia berpartai politik,” ujarnya.

Ditanya tanggapannya jika dipasangkan dengan AMD (Agung Manik Danendra), Ngurah Agung menyatakan siap saja.

Hanya tinggal mengatur posisi yang pas saja.

Apakah nantinya AMD-Ngurah Agung atau Ngurah Agung-AMD.

“Ya sekarang kan mekanisme partai. Saya kan daftar melalui partai, disamping niat saya, biar partai itu tidak mati (kekurangan kader),” tegas Panglingsir Puri Gerenceng Pemecutan Denpasar ini.

Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Bali ini menawarkan konsep Denpasar maju dengan perubahan dan segitiga emas.

Segitiga emas yang dimaksud adalah Puri Pemecutan, Puri Satria, dan Puri Kesiman bersatu dan saling bekerjasama untuk membangun pariwisata.

“Karena kalau itu tidak ada, Denpasar susah maju,” ujarnya.

Salah satu parpol yang potensial berkoalisi dengan Golkar agar bisa mengusung calon, adalah Demokrat.

Jika Golkar dan Demokrat berkoalisi, suaranya cukup untuk mendaftarkan calon ke KPU.

Namun, rupanya Demokrat juga belum bersikap untuk Pilkada Denpasar 2020.

Padahal, parpol lainnya, seperti Gerindra, PSI, Hanura sudah menyatakan berkoalisi dengan PDIP.

Ketua Desk Pilkada DPD Demokrat Bali, Putu Suasta, Selasa (11/2/2020), menyatakan, Demokrat masih wait and see konstelasi politik di Denpasar.

Begitu juga untuk Pilkada Badung dan Tabanan, Demokrat masih melihat situasi.

“Di Tabanan kami tidak mendominasi kursi di DPRD. Badung juga begitu. Denpasar sama juga. Jadi kami lihat perkembangan dulu,” ungkapnya.

Di Kota Denpasar, Demokrat hanya mempunyai 4 kursi DPRD setara 8,89 persen.

Di Badung, Demokrat mengoleksi 2 kursi atau 5,00 persen suara parlemen, dan di Tabanan, Demokrat memiliki 1 kursi DPRD Tabanan atau menguasai 2,50 persen suara parlemen.

Khusus untuk Denpasar, Putu Suasta mengklaim, sudah didekati dua pihak, yakni Golkar yang akan mengajak menantang petahana dan PDIP yang akan mengusung IGN Jaya Negara.

“Di Denpasar kami menunggu saja. Santai saja,” tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved