Perpustakaan Bangli Sepi Pengunjung, Padahal Tiap Tahun Belanja Buku Ratusan Juta, Ada yang Salah?

Kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, I Wayan Sugiarta, Kamis (13/2/2020), masalahnya karena terbatasnya koleksi buku.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/MUHAMMAD FREDEY MERCURY/ppid.pnri.go.id
Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Bangli, I Wayan Sugiarta 

Perpustakaan di Bangli Sepi Pengunjung, Padahal Tiap Tahun Belanja Buku Ratusan Juta, Ada yang Salah?

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangli, Bali, selalu sepi pengunjung.

Kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, I Wayan Sugiarta, Kamis (13/2/2020), masalahnya karena terbatasnya koleksi buku.

Fakta lainnya, I Wayan Sugiarta mengakui setiap tahun selalu dianggarkan anggarat untuk pembelian buku baru.

Kenapa masih disebut kurang koleksinya?

I Wayan Sugiarta, menyebut jumlah koleksi literatur yang ada di perpustakaan belum mampu mengakomodir kebutuhan sejumlah pengunjung.

Pihaknya tidak menampik tiap tahun perpustakaan daerah Bangli selalu melakukan penambahan koleksi.

Seperti tahun ini, dari total alokasi anggaran Rp 700 juta, disishkan Rp 47 juta untuk pengadaan buku baru.

Sedangkan dengan alasan masih terbatasnya literatur, dikarenakan untuk pemenuhan kebutuhan tergantung dari kebijakan masing-masing pimpinan.

“Memang setiap pengadaan baru landasannya adalah kajian. Mungkin kajian pimpinan sebelumnya dalam pemenuhan kebutuhan literasi berdasarkan terbitan baru."

"Padahal belum tentu terbitan baru ini sesuai dengan sasaran kebutuhan. Misalnya, terbitan baru itu penerbitnya dari Jogjakarta, sehingga survey kebutuhan berdasarkan wilayah yang bersangkutan,” ujarnya.

Oleh sebab itu untuk pemenuhan literasi, lanjut Sugiarta, pihaknya kini lebih memilih untuk melakukan survey kebutuhan dari masing-masing tingkat pendidikan di Bangli.

Mulai dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Hal ini tidak terlepas dari lokasi Kantor Perpustakaan yang berlokasi di Lingkungan TK/SD Internasional Kubu.

Selain kurangnya literatur yang mendukung, sepinya animo masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan daerah, juga ditengarai karena perpindahan lokasi.

Sebelumnya lokasi perpustakaan daerah berada di pusat kota, kini berada di wilayah Kelurahan Kubu.

Karenanya ia tidak memungkiri perpustakaan daerah sempat nihil kunjungan.

“Berdasarkan pendataan, jumlah kunjungan per 31 Januari 2020 sebanyak 150 orang,” sebut mantan Kepala Bagian Pembangunan Setda Bangli ini. (*)

VIDEO BERITA: Grab Gelar Safety Roadshow di Bali Undang Mitra Pengemudi dan Penumpang

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved