Waspada Virus Corona di Bali
WN China Disebut Positif Corona Sepulang Dari Bali, KKP: Tidak Bisa Dipastikan Penularan di Bali
Menurutnya sampai saat ini belum ada kasus di Indonesia termasuk Bali sampai 70 spesimen yang sudah diperiksa.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN BALI.COM, KUTA - Beredar pemberitaan bahwa terdapat satu orang Warga Negara (WN) China yang dari Wuhan ke Bali menumpang pesawat Lion Air lalu kembali ke China menggunakan pesawat Garuda Indonesia rute Denpasar-Guangzhou pada (22/1/2020) terjangkit virus Corona.
Virus tersebut disebut didapatinya setelah uji laboratorium sekembalinya dari Denpasar.
Namun demikian, bila benar, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menegaskan penumpang tersebut tidak dapat dipastikan tertular virus Corona di Bali.
• Beredar Pemberitaan 1 Penumpang Wuhan-Denpasar Terjangkit Corona, Ini Penjelasan Lion Air
“Menurut perhitungan masa inkubasi dan riwayat perjalanan, tidak dapat dipastikan bahwa penularan terjadi di Bali,” tegas Kepala KKP Kelas I Denpasar dr. Lucky M. Tjahjono, Kamis (13/2/2020).
Ia menjelaskan bahwa penumpang tersebut pulang pada tanggal 28 Januari 2020 dan onset atau munculnya gejala-tanda serta konfirmasi laboratorium pada tanggal 5 feb 2020 (8 hari setelahnya).
• WNA yang Ditolak Masuk Bali Karena Kewaspadaan Virus Corona Bertambah, Kini Capai 85 Orang
“Besar kemungkinan penularan terjadi di Shanghai atau daratan China artinya masih dalam durasi 1-14 hari tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya sampai saat ini belum ada kasus di Indonesia termasuk Bali sampai 70 spesimen yang sudah diperiksa.
Ia berharap semoga Bali dan Indonesia pada umumnya tetap aman.
• Korban Virus Corona pada 12 Februari 2020 Catat Angka Tertinggi, 242 Kematian Dalam Sehari
Manajemen Lion Air Group melalui Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro pun mengatakan bahwa layanan penerbangan internasional bernomor JT-2618 dari Bandara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, China tujuan Denpasar melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali pada Rabu 22 Januari 2020 lalu telah dioperasikan sesuai standar prosedur.
“Penerbangan JT-2618 sudah dipersiapkan dengan baik, sebelum keberangkatan seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan. Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa dua pilot, satu kopilot, enam awak kabin, dua teknisi dan 188 tamu atau penumpang,” jelas Danang, Rabu (12/2/2020).
Lion Air mengoperasikan dengan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LJT berangkat sesuai jadwal pada 17.05 waktu setempat (Time inWuhan, Hubei, GMT+ 08) dari Wuhan dan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 22.55 waktu setempat (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08).
“Sehubungan dengan informasi yang berkembang terkait satu penumpang dari Wuhan yang dikabarkan terindikasi virus Corona, bahwa Lion Air menerima keterangan setelah seluruh awak pesawat dan penumpang dilakukan pemeriksaan, pengecekan oleh tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan/ KKP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dinyatakan tidak terindikasi (tidak memiliki tanda-tanda) terkena virus dimaksud,” tegasnya.
Ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara (apron), petugas teknisi bekerjasama dengan pihak terkait melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray)sesuai prosedur yang berlaku.
Hal tersebut sebagai upaya memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan udara kepada awak pesawat dan penumpang, terutama tindakan antisipasi sesuai pemberitahuan dari otoritas setempat mengenai dampak wabah virus Corona.
Lion Air rute tersebut mengoperasikan tiga kali layanan dalam seminggu, setiap Rabu, Jumat dan Minggu.
Ia membenarkan bahwa pada 22 Januari 2020 lalu Lion Air masih melayani penerbangan JT-2619 yang membawa penumpang dari Denpasar ke Wuhan dan penerbangan JT-2618 Wuhan ke Denpasar.
Pada Jumat, 24 Januari 2020 dan Minggu 26 Januari 2020 operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan hanya bertujuan untuk pemulangan penumpang.
Penerbangan Wuhan – Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang.
Sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat (notam) di Wuhan, bahwa status bandar udara hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), untuk keberangkatan (departure)tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing).
Lion Air sudah melakukan penghentian/ pembatalan sementara (suspend)penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Denpasar – Wuhan – Denpasar mulai Rabu 29 Januari 2020 hingga pemberitahuan lebih lanjut.(*)