Koma 5 Hari, Racun Ular Weling Kontaminasi Tubuh Adila Oktavia Hingga Akhirnya Meninggal

Setelah dirawat intensif selama lima hari di rumah sakit, nyawa balita Adila Oktavia yang menjadi korban gigitan ular weling akhirnya meninggal dunia.

Editor: Ady Sucipto
Tribunnews.com/Willy Widianto
(Ilustrasi) Penampakan ular Weling di rumah warga perumahan Bumi Cilebut Damai, Bogor, Jawa Barat. 

TRIBUN-BALI.COM - Setelah dirawat intensif selama lima hari di rumah sakit, nyawa balita Adila Oktavia yang menjadi korban gigitan ular weling akhirnya meninggal dunia. 

Adila Oktavia yang tinggal di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Cirebon, Jawa Barat menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (12/2/2020) malam sekitar pukul 20.20 WIB. 

Ia menjalani sejumlah perawatan medis setelah  digigit ular weling di rumahnya.

Balita ini dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon.

Perawatannya terhitung selama lima hari, sejak Jumat malam (7/2/2020) hingga Rabu (12/2/2020).

Kepergian Adila di usianya yang masih sangat belia ini menyisakan duka mendalam bagi kedua orangtuanya, Rusmiati (24) dan Mukmin (27).

Kejadian malang ini berawal ketika Adila yang sedang tidur di lantai semen dan tanah bersama kedua orang tuanya.

Mereka terlelap tidak beralaskan dipan ataupun kasur.

Di depan kamar mereka terdapat kandang ayam dan tumpukan kayu.

Tembok rumahnya sendiri, terbuat dari semen dan batu bata yang dilapisi spanduk bekas.

Lantas, tiba-tiba Adila menangis dan merintih kesakitan.

Setelah diperiksa, ada seekor ular weling berwarna hitam yang menempel di betis Adila.

Sang ibu, Rusmiati juga mendapati ada bekas gigitan ular dan darah di tumit anaknya.

"Saya enggak tahu dia digigit atau tidak. Saya tidurkan lagi, tetapi dia merintih kesakitan."

"Setelah diperiksa, tumitnya ada bekas gigitan, ada darahnya."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved