Cerita Mereka Selama Jalani Observasi Virus Corona di Natuna, Ada yang Cinlok hingga Rindu Soto
Selain mendapatkan banyak kenalan mahasiswa dari berbagai daerah, ada beberapa rekan Dhiki yang menjalin cinta lokasi (cinlok).
TRIBUN-BALI.COM- Perasaan campur aduk dirasakan oleh mereka yang menjalani hari-hari untuk observasi dari virus corona di Natuna, Kepulauan Riau.
Ada kisah haru, saling berbagi dan bahkan kisah cinta.
Mahasiswa asal Kalimantan Selatan (Kalsel) Dhiki Purnama Abdi, 1 dari 7 mahasiswa yang pulang ke Kalsel pada Minggu (16/2/2020) siang.
Dia berbagi cerita selama menjalani observasi.
Dhiki merupakan mahasiswa fakultas kedokteran di kampus Hubei University Of Science And Technology.
Dhiki berasal dari Kabupaten Tabalong, Kalsel dan sudah berkuliah di Hubei sejak tahun 2016.
Kepada wartawan yang sudah menunggu kedatangannya di terminal kedatangan Bandara Syamsuddin Noor, Dhiki memulai ceritanya.
Baginya, 14 hari di Natuna adalah pengalaman berharga.
Selain mendapatkan banyak kenalan mahasiswa dari berbagai daerah, ada beberapa rekan Dhiki yang menjalin cinta lokasi (cinlok).
"Ada beberapa yang menjalin cinta lokasi. Itu wajar karena selama 14 hari, semua kita lakukan bersama-sama, pagi sampai malam," ujar Dhiki sesaat setelah tiba di Bandara Syamsuddin Noor, Minggu.
Sayangnya Dhiki tak merinci asal daerah mahasiswa yang menjalin cinta lokasi itu.
"Enggak usahlah, intinya ada. Biasalah anak muda," ucapnya tersenyum.
Selama di Natuna, ia dan seluruh rekan-rekannya juga tak kekurangan apa pun.
Petugas dari Kementerian Kesehatan maupun dari anggota TNI setiap hari terus memberikan pelayanan yang baik.
"Kami di sana sangat diperhatikan, mereka semua baik kepada kami. Terima kasih kami kepada Kementerian Kesehatan dan bapak-bapak dari TNI," ucap Dhiki.