9 Fakta tentang Hari Raya Galungan, Dirayakan Sejak 882 Masehi dan Tidak Hanya di Bali

Sebelum menyaksikan secara langsung perayaan Hari Raya Galungan di Bali, berikut 9 fakta Hari Raya Galungan.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Warga di kawasan Banjar Jambe, Desa Kerobokan, Kuta Utara, mulai memasang penjor menjelang Galungan, Selasa (25/12/2018). 

TRIBUN-BALI.COM - Hari Raya Galungan di Bali dilaksanakan pada 19 Februari 2020.t.

Tak seperti perayaan Nyepi, saat Hari Raya Galungan, wisatawan yang liburan di Bali bebas berkeliaran di pulau tersebut.

Namun tentu saja, wisatawan tetap harus menjaga sopan santun selama Hari Raya Galungan berlangsung.

Sebelum menyaksikan secara langsung perayaan Hari Raya Galungan di Bali, berikut 9 fakta Hari Raya Galungan.

1. Hari Raya Galungan dirayakan dua kali dalam setahun

Perhitungan ini didasarkan pada perhitungan kalender Pakuwon.

Mengutip dari Bali Spirit, Galungan dimulai dengan Rabu Dunggulan, yaitu minggu ke-11 dari 210 hari kalender Pakuwon.

Ramalan Zodiak Besok 18 Februari 2020, Leo Kerja Keras, Libra Hadapi Episode Baru dalam Asmara

Hotel NEO+ Kuta Legian Kembali Terima Penghargaan Bergengsi dari Make My Trip

Sambut Galungan, STT Banjar Kehen Kesiman Petilan Sembelih Sembilan Ekor Babi  

Dalam kalender Gregorian, dalam setahun terdapat 365 hari.

Sehingga jika dihitung, Hari Raya Galungan dilaksanakan dua kali dalam setahun, yang berjarak rata-rata tujuh bulan.

2. Makna Galungan

Mengutip dari Kompas.com, Galungan merupakan perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).

Menurut umat Hindu di Bali, saat Hari Raya Galungan para dewa turun ke Bumi dan jiwa leluhur berkunjung ke keluarga mereka.

Saat Galungan, Volume Sampah di Denpasar Diprediksi Meningkat 50-60 Persen

Benarkah Cuaca dan Matahari Penyebab Indonesia Negatif Virus Corona? Begini Jawaban Peneliti

3. Galungan identik dengan penjor

Mengutip dari Bali Spirit, Hari Raya Galungan biasanya ditandai dengan adanya penjor atau janur kuning yang dipasang di sepanjang jalan.

Penjor biasanya terbuat dari batang bambu yang dihiasi dengan daun kelapa, padi, dan kotak khusus untuk sesaji yang disebut canang.

4. Umat Hindu berdoa di pura saat Galungan

Saat Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali akan menghabiskan waktu dengan berdoa di pura.

Orang Bali akan mengenakan pakaian tradisional untuk berdoa di pura.

5. Ritual sebelum Galungan

Mengutip dari Bali Spirit, tiga hari sebelum Galungan, umat Hindu di Bali akan merayakan Penyekeban atau hari untuk menutupi.

Umat Hindu biasanya akan menyiapkan pisang hijau yang ditutup dalam pot tanah liat besar untuk mempercepat proses pematangannya.

Dua hari sebelum Galungan disebut dengan Penyajaan.

Pada hari itu, umat Hindu di Bali akan membuat jaja atau kue nasi khas Bali.

Jaja terbuat dari tepung beras dan dimakan saat perayaan Galungan.

Sementara itu, sehari sebelum Galungan, umat Hindu akan merayakan Penampahan.

Pada saat Penampahan, umat Bali akan menyembelih babi sebagai wujud syukur.

6. Sehari setelah Galungan disebut dengan Manis Galungan

Pada hari itu, umat Hindu di Bali akan menghabiskan waktu dengan mengunjungi keluarga mereka dari satu rumah ke rumah lain.

Biasanya, mereka juga akan liburan bersama dengan mengunjungi sejumlah tempat di Bali.

Dua di antaranya yaitu Bedugul dan Tanah Lot.

7. Hari Raya Galungan di India

Hari Raya Galungan tidak hanya dirayakan umat Hindu di Bali.

Meskipun begitu, umat Hindu di India juga melakukan perayaan ini yang disebut dengan Deepawali atau Festival Cahaya.

Seperti namanya, pada perayaan Festival Cahaya akan dinyalakan banyak lampu sebagai ungkapan harapan manusia di Bumi.

8. Hari Raya Galungan di Tengger

Hari Raya Galungan juga dirayakan oleh masyarakat Tengger di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur.

Pada saat Hari Raya Galungan, masyarakat Tengger akan merias rumah dan bersembahyang di pura.

Sama halnya dengan umat Hindu di Bali, masyarakat Tengger juga akan bergotong-royong membuat penjor.

Biasanya penjor akan dipasang di depan rumah dan pura.

9. Dirayakan sejak 882 Masehi

Tidak diketahui secara pasti kapan Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan.

Namun, menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan dirayakan pertama kali pada hari Purnama Kapat, Budda Kliwon Dungulan, tahun Saka 804 atau sekitar 882 Masehi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Travel dengan judul "10 Fakta Hari Raya Galungan, Ternyata Tak Cuma Dirayakan Umat Hindu di Bali"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved