Saat Galungan, Volume Sampah di Denpasar Diprediksi Meningkat 50-60 Persen
Volume sampah saat Hari Raya Galungan diprediksi meningkat 50 - 60 persen. Di mana pada hari biasa hanya 600-800 ton per hari.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Volume sampah saat Hari Raya Galungan diprediksi meningkat 50 - 60 persen.
Di mana pada hari biasa hanya 600-800 ton per hari.
Kabid Persampahan dan Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna saat dikonfirmasi Selasa (17/2/2020) memgatakan untuk penanganan sampah tersebut DLHK Kota Denpasar menyiagakan 36 unit armada.
Sementara personel yang diterjunkan yakni 400 personil termasuk tenaga kebersihan pada Hari Suci Galungan dan Kuningan.
"Peningkatan volume sampah biasanya terjadi bertepatan dengan Hari Suci Galungan dan Kuningan saja."
• Penyaluran Dana untuk Desa Adat dari Gubernur Bali Sebesar Rp 300 Juta Belum Tuntas
• Disbud Badung Ingatkan Pemuda yang Dapat Bantuan, Wajib Buat Ogoh-Ogoh Sesuai Ketentuan
• Babi Mati di Bungkulan dan Sayan Bergelombang dalam 2 Minggu, Distan Bali Nyatakan Tak Mengarah ASF
"Sampah yang mendominasi juga kebanyakan sampah organik berupa sampah sisa sembahyang yang dapat diolah menjadi kompos," kata Adi Wiguna.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan serta meminimalisasi jumlah sampah.
Selain itu, pemilahan sampah dari rumah tangga juga sangat penting sehingga mampu meminimalisasi sampah menuju TPA.
• Petugas Keswan Kesmavet Jembrana Pantau Mepatung Warga
• Bantu Peternak Jelang Hari Raya, Wakil Ketua I DPRD Badung Bagikan 3 Ton Daging Babi di Penarungan
• Stok Babi di Klungkung Capai 21156 Ekor, Stok dan Harga Babi di Klungkung Stabil
Selain juga untuk membatasi dan mengurangi penggunaan plastik.
"Kami imbau kepada masyarakat agar mengurangi, membatasi penggunaan bahan plastik sekali pakai serta selalu membawa Tas Ramah Lingkungan yang bisa dipergunakan berkali-kali, dan ikut serta memilah sampah dari rumah tangga," katanya.
Ia pun mengatakan masyarakat wajib memilah sampahnya di sumber termasuk dapat memproses menjadi kompos skala rumah tangga serta ikut program swakelola sampah.
Selain itu diimbau untuk tidak memakai kantong plastik saat ke pura.
Juga wajib membawa tas ramah lingkungan setiap belanja baik di pasar tradisional atau modern. (*)