Terkuak Kisah Pilu Korban Terinfeksi Virus Corona di Wuhan, Bantuan Datang Telat & Momen Chernobyl
Di tengah upaya menangani mewabahnya virus Corona di China, yang hingga kini menyebabkan 1.669 orang telah meninggal
Namun, tidak ada bantuan.
Bahkan, Liu sempat mengunggah cerita keluarganya di Weibo, memohon bantuan, dan juga mengontak media lokal.
Akhirnya, tenaga kesehatan datang ke rumahnya, mengambil sampel darah dari kakek Liu dan menyarankannya mencari tempat lain untuk melakukan tes diagnostik lengkap.
Sebab, peralatan ini terbatas persediaannya di seluruh kota.
Namun, keluarganya disarankan untuk berhenti melakukan panggilan atau mengunggah permintaan bantuan dan hanya mengunggah pesan-pesan positif.
Bantuan datang terlambat
Para jurnalis dan teman-teman pun kemudian mencarikan rumah sakit di mana peralatan uji tersedia.
Melihat foto dan video dari kakeknya yang telah dibawa ke rumah sakit setelahnya, Liu merasa lega. Namun, kakeknya meninggal sebelum diagnosis diperoleh.
Tubuh kakeknya pun segera dikremasi setelah upacara singkat. Keluarga tidak diperbolehkan untuk datang atau mengumpulkan abu dari tubuh kakeknya.
Sementara, ayah Liu telah berada di rumah sakit sejak 29 Januari lalu. Mengutip The Guardian, dokter mengatakan bahwa ayah Liu sangat ceria.
Ia memberitahu bahwa ayah Liu akan membaik dalam waktu paling lama tiga minggu. Akan tetapi, tiba-tiba kondisinya menurun secara drastis.
Tidak lama setelahnya, paru-parunya berhenti bekerja.
Ayahnya harus menggunakan alat bantu untuk memompa dan mengalirkan oksigen ke darahnya.
Liu berharap ayahnya dapat segera sembuh dan dapat ia ajak jalan-jalan ke Eropa untuk berasantai.
Ibunya yang sendiri di rumah, dibawa untuk tinggal bersama saudara perempuannya. Ibu Liu sering menangis.