Pria Pengganda Uang di Gianyar
Pelaku Penipuan Penggandaan Uang di Gianyar Bersyukur Ditangkap Polisi
Pelaku Penipuan Penggandaan Uang di Gianyar Bersyukur Ditangkap Polisi, Ini Alasannya
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kedua pelaku penggandaan uang dengan korban tunggal asal Beresela, Payangan, Gianyar, Bali, yakni Anwar dan Jumairi mengaku bersyukur ditangkap polisi, sebelum tiba di Bank yang akan dituju.
Hal itu dikatakannya saat ditemui di Mapolsek Payangan, Jumat (21/2/2020).
Pelaku, Anwar mengatakan kejahatan ini pertama kali dilakukannya.
Karena itu, dirinya tidak memperhitungkan ketika nantinya, dirinya sampai di Bank.
• Ramalan Zodiak Besok, Sabtu 22 Februari 2020: Situasi Stres Untuk Aries, Gemini Opitimis Positif
• Lakukan 6 Hal Ini agar CV-mu sebagai Fresh Graduate Dilirik Perusahaan
• Pelaku Penipuan Penggandaan Uang di Gianyar Pernah Tolak Dua Calon Korban Asal Bangli, Ini Alasannya
Dikatakannya, saat sampai di Bank, dirinya akan menukar uang Rp. 125 juta milik korban yang akan ditaruh di Bank dengan amplop berisi deterjen.
“Nah, kami tidak memikirkan bagaimana cara kami kabur ketika amplop berisi uang itu sudah kami tukar pakai amplop berisi deterjen. Kalau kaburnya lari, nanti kami diteriakin maling, nanti malah dihajar massa, kami pasti mati kalau itu terjadi,” ujarnya.
Karena itu, Anwar dan Jumairi mengaku bersyukur keduluan ditangkap polisi.
“Kami bersyukur polisi keduluan menangkap kami,” ujarnya lalu tersenyum.
Disebutkannya, Jumairi yang berperan sebagai Kiyai dalam meyakinkan para korban, hanyalah seorang tukang kayu.
“Saya bukan Kiyai beneran, cuma seorang tukang kayu. Saya tidak bisa menggandakan uang. Kalau saya bisa, kan lebih baik saya lakukan sendiri di rumah,” ujar Jumairi. (*)