Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali

Awal Mewabahnya Virus Corona di Kapal Diamond Princess Diungkap Kru Asli Bali Ini: Saat di Hong Kong

Satu diantara kru kapal tersebut adalah I Wayan Sudarsana yang saat ini masih bertahan dengan kru WNI lainnya yang hingga kini masih dinyatakan sehat

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
epaselect epa08199801 Media at work outside the Diamond Princess cruise ship at the Daikoku Pier Cruise Terminal in Yokohama, south of Tokyo, Japan, 07 February 2020. Japans health ministry announced that 41 more people onboard have tested positive for the novel coronavirus, raising the total number to 61. The virus, which originated in the Chinese city of Wuhan, has so far killed at least 638 people and infected over 31,000 others, mostly in China. 

 
Awal Mewabahnya Virus Corona di Kapal Diamond Princess Diungkap Kru Asli Bali Ini: Saat di Hong Kong
 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Rasa cemas dan khawatir menghampiri 69 kru Kapal Pesiar Diamond Princess asal Indonesia yang saat ini dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang. 

Satu diantara kru kapal tersebut adalah I Wayan Sudarsana yang saat ini masih bertahan dengan kru WNI lainnya yang hingga kini masih dinyatakan sehat dari virus corona. 

Pria asli Tabanan, Bali, yang sudah tinggal di Wirata Agung, Lampung Tengah ini mengungkaplam awal mula mewabahnya virus corona di Kapal Pesiar Diamond Princess hingga membuatnya harus menjalani isolasi.

Pertamakali ketahuan virus corona ini saat kapal berada di Hong Kong.

"Yang pertama ketahuan itu adalah passenger saat over night di Hong Kong.  Itu ketahuan terinfeksi saat itu," katanya saat dihubungi via WhatsApp Senin (24/2/2020).

Jerit Hati Wayan Sudiarta Ungkap Kondisi Terkini WNI di Kapal Diamond Princess: Mohon Evakuasi Kami

BREAKING NEWS : Seluruh Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali Negatif Virus Corona

Wayan Sudiarta Ceritakan Awal Mulanya Ada Virus Corona di Kapal Diamond Princes

Setelah di Hongkong kapal lalu berlabuh Keelung, Taiwan.

"Setelah ke Keelung balik ke Jepang, kan home portnya di Jepang, Yokohama tapi sebelum itu dicek dan ada yang positif lagi. Setelah itu lanjut karantina," katanya.

Dirinya mengaku dikarantina sejak 5 Januari 2020.

Dan selama proses karantina ini dirinya pun tak pernah keluar kapal.

"Sekarang masih di kapal, tidak pernah keluar," imbuhnya.

Sejak mengkuti karantina karena ada beberapa kru kapal Diamond Princess yang terkena virus corona, I Wayan Sudiarta hampir setiap hari selalu menghubungi keluarganya yang tinggal di Lampung.

"Nggih hampir setiap hari ngasi informasi ke keluarga agar tidak cemas keluarga di rumah menanti saya. Karena sudah lebih dari tiga minggu saya diisolasi di sini, " katanya.

Pihaknya mengaku dikarantina mulai tanggal 5 Januari 2020.

Dalam proses karantina ini dirinya juga tetap bekerja melayani passenger.

"Ya hari ini tidak kerja karena sudah tak ada passenger, sebelumnya selama karantina kru sambil kerja melayani passenger," katanya.

Terkait hal ini pihak keluarganya juga berharap agar dirinya cepat bisa pulang dalam kondisi sehat dan selamat.

"Tanggapan keluarga yang mengharapkan agar cepat pulang.

Apalagi setelah buat video di share di facebook banyak tanggapan dan keluarga juga mengharapkan kami cepat pulang ke indonesia dengan selamat," katanya.

Walaupun sudah dinyatakan negatif virus corona, pihaknya juga mengatakan dirinya masih menjalani proses isolasi.

Untuk kondisinya saat ini, dikatakan masih dalam keadaan sehat.

"Kondisi astungkara kami semua rahayu, seger (sehat) cuma itu saya minta agar segera dievakuasi agar negatif ini tidak jadi positif karena lama di sini," katanya.

Sementara untuk tim medis di kapal,  Diamond Princess sudah bekerjasama dengan pemerintah Jepang dan sudah menyediakan tenaga medis termasuk perawat.

"Diamond Princess sudah bekerja dengan Pemerintah Jepang sudah menyediakan tenaga medis, perawat dan juga ambulance juga tersedia di luar kapal, semua stand bay lengkap semua," tuturnya.

Untuk kebutuhan sehari-hari pun sudah terpenuhi dengan jaminan makan tiga kali sehari.

"Pihak Princess juga sudah kerjasama dengan penyedia catering di luar," katanya.

Sementara untuk pihak KBRI Jepang, dirinya mengaku sudah mulai melakukan komunikasi sejak tanggal 8 Januari.

"Kami cerita kalau kami kru Indonesia ada di sini, pihaknya juga pernah ke sini menjenguk kami dari luar sambil mendampingi yang positif itu dibawa ke rumah sakit," katanya.

"Sementara informasi untuk kepulangannya ke Indonesia, dari KBRI meminta untuk menunggu.

Informasi dari KBRI disuruh menunggu tapi sudah sekian lama nunggu belum ada berita pasti kapan dijemput.

Kami meminta pemerintah segera melakukan evakuasi kami tidak tahu virus itu di sini seperti apa, karena sirkulasi udara yang segini-segini saja, pasti lambat laun kalau di sini pasti akan terpapar virus nika," katanya. (*)


 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved