Bermakna untuk Tolak Penyakit, Kain Geringsing Karangasem Laris Manis

Permintaan berasal baik dari maupun luar Karangasem, seperti Denpasar, Gianyar, Badung, hingga beberapa daerah di Pulau Jawa.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Bambang Wiyono
tribun bali/ saiful rohim
Seorang pengrajin tenun Kain Geringsing di Tenganan, Karangasem. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Permintaan Kain Geringsing dan Peredoan khas Tenganan Pegeringsingan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali alami peningkatan setiap tahun.

Permintaan berasal baik dari maupun luar Karangasem. Seperti Denpasar, Gianyar, Badung, hingga beberapa daerah di Pulau Jawa.

Pengrajin Kain Geringsing dan Peredoan di Tenganan mengatakan, permintaan kain cukup banyak per tahunnya.

Hanya saja, pengrajin tidak bisa memenuhi permintaan para pelanggan.

Karena, jumlah pengrajin di sekitar Tenganan terbatas.

“Kalau ada barang pasti laku. Cuma kita kesulitan pada produksi. Dua hari baru selesaikan selembar kain, kadang bisa sampai tiga hari. Apalagi saya kerja seorang diri," ungkap seorang pengrajin, Minggu (23/2/2020).

Harga kain bervariatif. Untuk Kain Geringsing ukuran 2 meter x 30 Cm dibanderol Rp 900 ribu per lembar.

Sedangkan Kain Perendoan ukuran 2 meter x 30 Cm per lembar sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.

Tergantung motif kain yang diinginkan pembeli. Jika ukuran kain lebih, harga juga beda.

"Kain ini mahal karena masih alami. Pewarnanya masih tradisional memakai taum dan tingkeh. Proses memberi warna juga cukup lama. Pembuatannya butuh waktu 2 - 3 hari," jelas wanita kelahiran Desa Tenganan Pegringsingan.

Klian Tenganan Pegeringsingan, Wayan Sudarsana mengatakan, pengrajin tenun di Desa Tenganan Pegringsingan sebanyak 29 orang.

Dari jumlah tersebut, banyak pengrajin kewalahan.

Biasanya pengrajin mengirim kerajinannya tiap 3 bulan sekali, kadang lambat hingga 4 bulan lebih.

"Penjualan kain khas Tenganan Pegringsingan tak ada hambatan, lancar. Apalagi Kain Geringsing ditetapkan sebagai warisan budaya nasional beberapa tahun lalu," ungkap Sudarsana.

Dia berharap, kerajinan di Tenganan Pegringsingn berjalan lancar.

Untuk diketahui, Kain Geringsing adalah simbol Tenganan Pegeringsingan.

Secara bahasa, Kain Geringsing memiliki makna tersendiri.

Gering artinya sakit, sedangkan sing maknanya tidak.

Istilahnya yakni kain yang berfungsi untuk penolak bala sakit.

Kain Geringsing harus memiliki 3 warna, merah, putih, dan kuning. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved