KJM Disodori Anak Pertama Winasa, Untuk Diadu di Pilkada Jembrana 2020

KJM untuk memilih anak pertama mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa, I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi Pilkada Jembrana 2020. KJM Disodori Anak Pertama Winasa, Untuk Diadu di Pilkada Jembrana 2020 

KJM Disodori Anak Pertama Winasa, Untuk Diadu di Pilkada Jembrana 2020

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Tokoh pemuda Kecamatan Mendoyo, Komang Adiyasa meminta Koalisi Jembrana Maju (KJM) untuk memilih anak pertama mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa, I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat sebagai cabup atau cawabup di Pilkada 2020.

Ipat dinilai mampu menjadi tokoh yang mencerminkan milenial saat ini.

Adiyasa yang juga masih keluarga Winasa menjelaskan, Ipat merupakan representasi dari Winasa.

Selain itu, Ipat mempunyai kemampuan milenial untuk ikut berkompetisi.

"Entah nomor 1 (cabup) atau 2 (cawabup). Nanti terserah. Yang terpenting Ipat bisa menjadi calon dari KJM," ucapnya, Minggu (23/2) kepada awak media.

Adiyasa mengatakan, sudah ada komunikasi antara Ipat dengan Winasa.

Bahkan Adiyasa mengklaim, Winasa sudah merestui Ipat dalam beberapa pertemuan.

Keluarga besar juga mendorong.

"Sudah ada letupan di media sosial dan sudah ada tanggapan positif (representasi Winasa). Karena memang keponakan, tentunya saya mendukung penuh," jelas kader Partai Hanura tersebut.

Ipat merupakan anak pertama Winasa dari empat bersaudara.

Ipat saat ini bekerja sebagai PNS di Pemkot Kediri Jawa Timur.

Menurut Adiyasa, Ipat siap untuk mundur dari posisi PNS jika mendapat rekomendasi dari KJM.

"Intinya dalam komunikasi ini memang sudah mau untuk mundur. Pastinya dukungan bapaknya sangat besar untuk anaknya," bebernya.

Terpisah, Ketua KJM, I Made Suardana menyatakan, saat ini pihaknya masih belum melakukan pemilihan dari luar anggota koalisi.

Namun, ketika dukungan masyarakat kuat, maka yang dilakukan pihaknya ialah akan melakukan pleno.

Hanya saja, hingga saat ini, KJM masih berpegang teguh pada survei yang dilakukan oleh internal KJM.

"Kenapa dulu (Ipat) tidak mau ikut mendaftar. Intinya kami masih pada survei yang mendaftar kemarin di KJM. Kalau seandainya seperti apa nantinya, maka akan kami pleno kan," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved