Berita Jembrana
Bullying, Siswi Putus Sekolah Jalani Konseling Kejiwaan di Bali, Lanjutkan Pendidikan di SKB
seorang siswi SMPN di Kecamatan Pekutatan, Jembrana terpaksa putus sekolah karena diduga jadi korban bullying
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jembrana melakukan pendampingan terhadap seorang siswi SMP ke RSU Negara, Jembrana, Bali, Sabtu 13 September 2025 kemarin.
Adalah untuk memperoleh layanan pemeriksaan serta konseling dari dokter spesialis jiwa.
Sementara untuk kelanjutan pendidikannya, yang bersangkutan bakal segera mengikuti kejar paket di salah satu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Gumi Makepung.
Kepala UPTD PPA Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi mengakui pihaknya secara langsung melakukan pendampingan terhadap seorang siswi NKA (14) asal Kecamatan Pekutatan yang sebelumnya putus sekolah karena diduga jadi korban perundungan atau bullying teman sekolahnya.
Baca juga: SISWI Diduga Korban Bullying Diberikan Konseling Tim Gabungan PPA Jembrana
Selain itu, yang bersangkutan juga diberikan pelayanan pemeriksaan serta konseling kejiwaan dari Dokter Spesialis Jiwa di RSU Negara.
"Konseling sudah dilakukan kemarin oleh dokter di RSU Negara," jelas Sri Utami saat dikonfirmasi, Minggu 14 September 2025.
Menurutnya, jika secara fisik, kondisi NKA tersebut masih dalam keadaan sehat.
Namun, kemungkinan karena tekanan psikis, kondisi mentalnya agak terguncang karena trauma yang luar biasa.
Sehingga harus dilakukan pendampingan untuk memulihkan kesehatan jiwanya.
"Untuk hasilnya (konseling) masih menunggu dari RSU Negara. Nanti akan disampaikan ke kita juga," katanya.
Yang terpenting, kata dia, saat ini NKA sudah mulai membaik dan bersiap untuk melanjutkan pendidikan meskipun melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dengan sistem kejar paket.
"Nggih, kejar paket untuk melanjutkan pendidikannya," tegasnya.
Pihaknya juga bakal menyasar sekolah yang jadi tempat belajar NKA dengan memberikan sosialisasi anti-bullying.
Harapannya nanti bisa memberi pemahaman kepada siswa mengenai dampak bullying terhadap kesehatan mental teman sebaya mereka.
"Kami akan mengadakan sosialisasi terkait anti-bullying agar bisa meminimalisir kekerasan terhadap anak, baik di sekolah maupun di luar sekolah," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.