Banjir di Bali

3 TITIK Tanah Timbul Seluas 3 Are, 2 Masalah Penyebab Banjir di Samblong Jembrana Diketahui

Tim akhirnya menemukan sejumlah hal penyebab luapan air hingga banjir di kawasan pemukiman warga setempat.

ISTIMEWA
ALUR SUNGAI - Petugas dari BPBD dan Kelurahan Sangkaragung saat melakukan pengecekan lapangan terhadap penyebab banjir yang terjadi di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Jumat (3/10) kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM - Tim dari BPBD Jembrana bersama Kelurahan Sangkaragung melakukan pengecekan terhadap penyebab banjir yang terjadi di Lingkungan Samblong, Jumat (3/10) kemarin.

Tim akhirnya menemukan sejumlah hal penyebab luapan air hingga banjir di kawasan pemukiman warga setempat. Salah satunya adalah tanah timbul yang muncul kemudian menyebabkan perubahan aliran air sungai. 

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menjelaskan, tim dari Bidang Kedaruratan dan Logistik serta Kelurahan Sangkaragung sudah melaksanakan pengecekan lapangan terkait penyebab banjir di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana. Lokasi ini menjadi salah satu yang terparah saat peristiwa banjir 10 September 2025 lalu. 

Baca juga: BALITA 3 Tahun Diserang Anjing Liar di Desa Culik Karangasem, Korban Alami Luka Terbuka di Dahi

Baca juga: WARGA Padang Keling Punya Jalan Hotmix Setelah 35 Tahun, Akhir Penantian Panjang Masyarakat 

"Tim sudah menemukan sejumlah hal yang jadi penyebab banjir di sana (Samblong,-red)," kata Artana saat dikonfirmasi, Minggu (5/10). 

Dia menyebutkan, sejumlah hal yang ditemukan adalah ditemukannya 3 titik tanah timbul dengan luas masing-masing sekitar 3 are yang menyebabkan perubahan aliran sungai. Hal ini mengakibatkan tanggul jebol di beberapa titik sehingga air meluap ke permukiman warga. Rekomendasi penanganan adalah pengerukan dengan excavator besar. 

"Untuk pengelolaan material hasil pengerukan akan dikoordinasikan bersama Lurah Sangkaragung," ungkapnya. 

Kemudian, kata dia, juga ditemukan saluran drainase selatan Sirkuit Makepung yang mengalami masalah. Seperti adanya sumbatan serta pendangkalan sepanjang sekitar 100 meter yang kemudian menyebabkan lambatnya aliran air mengalir. Sehingga genangan air di lokasi tersebut baru surut sekitar satu mingguan. 

Selanjutnya juga terdapat gorong-gorong kecil yang dibuat oleh pengelola sirkuit makepung. Tindak lanjut penanganan akan dikoordinasikan bersama Lurah Sangkaragung. 

"Tim sudah memberikan solusi yang direkomendasikan adalah melakukan pengerukan dengan excavator kecil agar aliran kembali lancar," jelasnya. (mpa)

Diharapkan Atasi Masalah Banjir

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menegaskan, dengan tindak lanjut penanganan pada drainase dan Sungai Samblong tersebut diharapkan bisa menjadi solusi atau mengatasi permasalahan banjir di Lingkungan Samblong. 

"Kami juga mengajak seluruh masyarakat, tak hanya di titik terjadi banjir untuk rutin melaksanakan gotong royong pembersihan aliran air seperti drainase maupun sungai yang ada," tandasnya. (mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved