Berita Jembrana
Penanganan Sedimentasi dan Drainase di Samblong Bali Butuh 25 Hari, Tim Kerahkan 4 Alat Berat
Rinciannya, untuk titik 1 drainase di selatan Sirkuit Makepung dengan panjang 100 meter bakal membutuhkan waktu pengerjaan selama 4 hari.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Penanganan sedimentasi dan peningkatan aliran air bakal segera dilakukan di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Bali.
Adalah upaya untuk mengantisipasi potensi genangan air dan banjir di pemukiman warga wilayah setempat.
Pihak BPBD Jembrana saat ini masih berkoordinasi dengan operator alat berat untuk selanjutnya dieksekusi.
"Kemarin tim gabungan sudah mengecek ke lapangan sesuai hasil sebelumnya bahwa ada empat titik lokasi yang perlu penanganan dengan alat berat," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Jembrana, I Nyoman Winata saat dikonfirmasi, Senin 6 Oktober 2025.
Baca juga: 2 KORBAN Jiwa Pedagang Pasar Kumbasari Pasca Banjir Bandang Dapat Santunan, Diterima Anak Korban
Dia menyebutkan, dari hasil pengecekan lapangan bersama operator alat berat, estimasi pengerjaan penanganan sedimentasi sungai dan drainase tersebut membutuhkan waktu sekitar 25 hari.
Rinciannya, untuk titik 1 drainase di selatan Sirkuit Makepung dengan panjang 100 meter bakal membutuhkan waktu pengerjaan selama 4 hari.
Kemudian untuk 3 titik penanganan tanah timbul masing-masing membutuhkan waktu sekitar 7 hari penanganan.
"Mobilisasi dengan empat unit alat berat di empat titik lokasi tersebut. Estimasi pengerjaan sekitar 25 hari," jelasnya.
Saat ini, kata dia, BPBD Jembrana bersama tim operator alat berat masih berkoordinasi terkait ketersediaan anggaran sewa alat berat dan kesiapan penyedia jasa alat berat sebelum pelaksanaan dimulai.
"Kami masih koordinasikan. Karena masih mengecek jam kerja alat berat untuk bisa kami rencanakan pengajuan anggarannya. Setelah semua rampung, tentunya penanganan langsung dilaksanakan," tandasnya.
Untuk diketahui, Tim dari BPBD Jembrana bersama Kelurahan Sangkaragung melakukan pengecekan terhadap penyebab banjir yang terjadi di Lingkungan Samblong, Jumat 3 Oktober 2025 kemarin.
Tim akhirnya menemukan sejumlah hal penyebab luapan air hingga banjir di kawasan pemukiman warga setempat.
Salah satunya adalah tanah timbul yang muncul kemudian menyebabkan perubahan aliran air sungai.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.