Rumput Liar Hidup Subur di Atas Gedung Puspem Badung, Dewan Sayangkan Gedung Megah Tak Terawat
Tidak maksimalnya perawatan itu, terlihat ketika jajaran dewan melalui Komisi II DPRD Kabupaten melakukan sidak asset gedung pada Senin (24/2/2020).
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Beberapa gedung di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung tampak berdiri megah.
Namun beberapa bagian gedung tampaknya tidak terawat dengan maksimal.
Pasalnya, rumput liar tumbuh subur di beberapa bagian gedung.
Tidak hanya ditumbuhi rumput liar, beberapa gedung juga terlihat bocor.
Tidak maksimalnya perawatan itu, terlihat ketika jajaran dewan melalui Komisi II DPRD Kabupaten melakukan sidak aset gedung pada Senin (24/2/2020).
• Yamaha Kuasai Hari Kedua Tes MotoGP Qatar 2020, Fabio Quartararo Selalu Tinggalkan Valentino Rossi
• Kunjungi Bandara I Gusti Ngurah Rai, DPD RI Apresiasi Layanan Bandara
• PM Mahathir Letakkan Jabatan, Anwar Ibrahim Sangat Kaget karena Merasa Dikhianati
Dari hasil sidak yang dilakukan beberapa megah dengan lantai tiga dinyatakan kurang terawat.
Pada sidah yang dilakukan, jajaran Dewan Badung menjajaki gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten Badung.
Seusai ke Bappeda, kunjungan dilanjutkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung dan gedung Dinas Pariwisata.
Dalam gedung DLHK tersebut jajaran dewan menemukan ada kebocoran di beberapa bagaian atapnya, tapi hingga kini belum dilakukan perbaikan.
• Peta Persaingan Kekuatan Klub Liga I Indonesia 2020, Fadil Sebut 5 Klub Ini Sangat Serius
• Tipu Warga Argentina, 2 Pegawai Money Canger di Ubud Ditahan, Sebulan Beraksi 10 Kali
• Pemkab Gianyar Klaim Telah Turunkan Angka Stunting Jadi 12,1 Persen
Termasuk beberapa gedung lainnya juga ditemukan tumbuhnya rumput liar di bagian tembok gedung.
Pada sidak Komisi III tersebut diikuti oleh Wakil Ketua II, Wayan Sandra, Sekertaris I Made Suryananda Pramana, Made Yudana dan anggota I Nyoman Graha Wicaksana dan Made Retha.
Rombongan dewan itupun melihat kondisi gedung dari luar sangat tidak terawat.
Sehingga perlu dilakukan pemelihataan dengan maksimal.
Pada kesempatan itu, Wayan Sandra mengatakan dari pengamatan di lapangan, gedung tersebut di luarnya sangat tidak terawat.
• Berupaya Ekspor Baby Lobster Senilai Rp 1,5 miliar AH Diamankan Petugas Bea Cukai Ngurah Rai
• Virus Corona Mengepung Italia, Nasib Gli Azzurri Terancam di Piala Eropa 2020
Bahkan kata dia banyak tanaman semak tumbuh di gedung yang berornamen Bali tersebut.
“Kita harapkan gedung-gedung di Puspem dilakukan perawatan dengan baik,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu pun mengaku sangat menyayangkan kondisi gedung yang ditumbuhi rumput liar.
Pihaknya pun menginginkan ada perawatan terkait gedung yang digunakan selama ini.
Selaku wakil rakyat dan legislatif pihaknya mengaku wajib untuk memberi tahu agar kerusakan gedung tidak semakin parah.
Pihaknya berharap gedung yang dibangun puluhan miliar ini tidak menjadi sebuah situs purbakala, tanpa ada perawatan yang baik.
“Mari kita jaga serta rawat bersama kebersihannya jangan hanya digunakan saja,” kata Politisi asal Desa Tibubeneng itu.
Sementara Kepala Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Setkab Badung , Ida Ayu Yutri Indah Gustari yang dihubungi terpisah mengaku seluruh gedung di lingkungan Puspem Bdung perawatannya di bagian Perwat.
Namun semua temuan tersebut tidak pernah dilaporkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggunakan gedung tersebut.
“Secara prosedur, informasi kerusakan di gedung atau banyaknya semak-semak di gedung harus dilaporkan ke kami. Jadi kamilah nantinya yang akan menindaklanjuti,” jelasnya.
Lanjut dijelaskan, selama ini, pihaknya mengaku belum menerima laporan terkait kerusakan gedung maupun adanya rumput liar yang tumbuh di beberapa tembok gedung.
Jika ada laporan, pihaknya mengatakan akan langsung menindaklanjutinya.
“Kami tidak bermaksud melakukan pembiaran terhadap sejumlah masalah yang ada di gedung –gedung di Puspem Badung. Namun tindak lanjut dan penanganan kami lakukan sesuai dengan protap atau SOP yang sudah ada,” akunya.
Lanjut dijelaskan, biasanya penanganan kerusakan ada laporan dari perangkat daerah yang menggunakan gedung tersebut.
Sehingga dengan laporan tersebut pihaknya melakukan langkah yang harus dilakukan.
“Tapi kami berterima kasih kepada anggota dewan yang juga ikut peduli terhadap kondisi gedung-gedung di Puspem Badung. Dengan adanya informasi ini kami akan segera tindak lanjuti,” pungkasnya (*).