Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali
Sejak Dikarantina di Kapal Diamond Princess, Hampir Tiap Hari Wayan Sudiarta Hubungi Keluarga
Walaupun sudah dinyatakan negatif virus Corona, pihaknya juga mengatakan dirinya masih menjalani proses isolasi.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sejak mengkuti karantina karena ada beberapa kru kapal Diamond Princess yang terkena virus corona, I Wayan Sudiarta hampir setiap hari selalu menghubungi keluarganya yang tinggal di Lampung.
Hal tersebut diungkapkan Sudiarta saat dihubungi, Senin (24/2/2020) via WhatsApp.
"Nggih hampir setiap hari ngasi informasi ke keluarga agar tidak cemas keluarga di rumah menanti saya. Karena sudah lebih dari tiga minggu saya diisolasi di sini, " katanya.
Pihaknya mengaku dikarantina mulai tanggal 5 Januari 2020.
Dalam proses karantina ini dirinya juga tetap bekerja melayani penumpang.
• BREAKING NEWS: WNI Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali Ingin Segera Pulang
• BREAKING NEWS : Seluruh Kru Kapal Diamond Princess Asal Bali Negatif Virus Corona
"Ya hari ini tidak kerja karena sudah tak ada passenger, sebelumnya selama karantina kru sambil kerja melayani passenger," katanya.
Terkait hal ini pihak keluarganya juga berharap agar dirinya cepat bisa pulang dalam kondisi sehat dan selamat.
"Tanggapan keluarga yang mengharapkan agar cepat pulang. Apalagi setelah buat video di-share di Facebook banyak tanggapan dan keluarga juga mengharapkan kami cepat pulang ke indonesia dengan selamat," katanya.
Walaupun sudah dinyatakan negatif virus Corona, pihaknya juga mengatakan dirinya masih menjalani proses isolasi.
Untuk kondisinya saat ini, dikatakan masih dalam keadaan sehat.
"Kondisi astungkara kami semua rahayu, seger (sehat) cuma itu saya minta agar segera dievakuasi agar negatif ini tidak jadi positif karena lama di sini," katanya.
Sementara untuk tim medis di kapal, Diamond Princess sudah bekerjasama dengan pemerintah Jepang dan sudah menyediakan tenaga medis termasuk perawat.
"Diamond Princess sudah bekerja dengan Pemerintah Jepang sudah menyediakan tenaga medis, perawat dan juga ambulance juga tersedia di luar kapal, semua standby lengkap semua," tuturnya.
Untuk kebutuhan sehari-hari pun sudah terpenuhi dengan jaminan makan tiga kali sehari.
"Pihak Princess juga sudah kerjasama dengan penyedia catering di luar," katanya.