3 Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Jadi Tersangka, IYA Katakan Alasan Susur Sungai
Mereka adalah IYA kelahiran Sleman 11 April 1983 status PNS guru SMPN 1 Turi Sleman,DDS Kelahiran Sleman 24 Januari 1963 dan R Kelahiran Sleman 1962
TRIBUN-BALI.COM - Tiga pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor dihadirkan oleh Kepolisian Polres Sleman, Selasa (25/2/2020).
Mereka adalah IYA kelahiran Sleman 11 April 1983 status PNS guru SMPN 1 Turi Sleman,DDS Kelahiran Sleman 24 Januari 1963 dan R Kelahiran Sleman 1962 status PNS.
Pada kesempatan itu, IYA mengakui latihan susur sungai pada dasarnya dilaksanakan untuk pengenalan karakter.
Saat ditanya awak media apakan siswa SMPN N Turi berjalan di tengah sungai saat susur sungai?
• Guru dan Pembina Ditetapkan Jadi Tersangka Baru Kasus Susur Sungai yang Tewaskan 10 Siswa
• Kesedihan Prasetyo Budi, Ayah Korban Tewas Tragedi Susur Sungai, Belum Sempat Beri Hadiah Ini
IYA mengatakan para siswa tidak berjalan di tengah Sungai.
"Tidak mereka berjalan di pinggir"ujarnya didampingi polisi.
Sedangkan disinggung kenapa tak menggunakan alat bantu pengaman saat susur sungai.
Tersangka mengatakan karena waktu itu air cuma selutut dan cuaca belum seperi saat kejadian.
"Pukul 13.30 saya berangkatkan cuaca masih belum hujan, saya ikuti saya cek di atas, di jembatan itu air juga tidak deras, kemudian saya kembali ke tempat pemberangkatan,"ujarnya.
Sebagian selamat namun ada juga tak terseret arus sungai Sempor.
Warga yang berada di sekitar lokasi ikut terjun membantu menyelamatkan para siswa, satu diantaranya adalah Mbah Diro
Meski usianya tak muda, Sudiro (71) terjun ke Sungai Sempor untuk menolong siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai, Jumat (22/02/2020) lalu.
Pada saat kejadian, warga Dukuh, Donokerto, Turi tersebut sedang membersihkan makam yang tak jauh dari Sungai Sempor.
Ia mendengar teriakan siswa-siswa dari kejauhan.
"Saya baru membersihkan makam. Saya sudah mau memperingatkan supaya naik saja karena cuaca tidak mendukung. Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong. Anak saya langsung menghampiri,katanya anak-anak kintir (hanyut terbawa arus),"ungkapnya, Senin (24/02/2020).