Citizen Journalism
1.403 WNI Ada di Daegu Kota Terparah Corona di Korsel, Semua Aman, Ini Kata KBRI Seoul
Korban terbanyak virus corona di Korea Selatann ada di Kota Daegu. Di sana ada 1.403 WNI yang 1.200 di antaranya pekerja.
TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 977 orang positif terkena virus corona di Korea Selatan (Korsel) hingga Selasa (25/2/2020) kemarin.
Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 10 orang.
Korban terbanyak ada di Kota Daegu yang disebut sebagai pusat wabah virus corona atau kota terparah corona Korsel.
"Selama 24 jam kami terus memonitor dampak virus corona di Korea Selatan. Fokus utamanya pada semua WNI yang ada di negara ini yang jumlahnya sekitar 37 ribu orang termasuk 1.500 mahasiswa," ungkap Duta Besar RI untuk Korsel, Umar Hadi yang didampingi Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Vevie Damayanti.
Setiap hari intensif dilakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh dan pimpinan informal mereka.
• Korsel Siaga Merah, Virus Corona Membatalkan Wisuda Alira di Korea University Business School
Sekaligus memberikan saran-saran agar terhindar dari virus itu.
"Hari ini (kemarin) di Korsel yang terkena virus corona sudah mencapai 977 orang. Sedangkan yang meninggal 10 orang. Korban terbanyak ada di Kota Daegu. Di sana ada 1.403 WNI yang 1.200 di antaranya pekerja. Sampai sekarang alhamdulillah aman," jelas Umar, Selasa (25/2/2020).
Informasi tersebut diperoleh saat saya bersama Retno (istri), Alira, dan Tyas silaturahmi ke kantor KBRI Seoul, kemarin.
Virus Corona Batalkan Wisuda Alira Vania Putri Dwipayana di Korea University Business School
Berbagai kegiatan yang menjadi tempat berkumpul banyak orang di Korea Selatan telah dibatasi untuk mengantisipasi bertambahnya korban virus corona.
Termasuk acara wisuda Alira Vania Putri Dwipayana di Korea University Business School dibatalkan.
Sebelumnya Alira sudah menginfokan bahwa manajemen kampus tempatnya kuliah, Korea University Business School membatalkan acara wisuda. Rencana semula wisudanya Selasa (25/2/2020) kemarin.
Keputusan itu diambil menyusul kampus-kampus lain di Korea Selatan (Korsel) yang telah lebih dulu mengumumkan tahun ini meniadakan wisuda.
Penyebabnya hanya satu karena virus corona yang makin merajalela di Korsel.
Pihak kampus tidak ingin korban bertambah karena banyak orang yang berkumpul saat seremoni wisuda.
Sebagai gantinya selama seminggu, sejak Sabtu lalu hingga Sabtu ini (22 - 29/2/2020) pihak kampus Korea University Business School meminjamkan pakaian wisuda kepada mahasiswa S1, S2, dan S3.
Tujuan utamanya untuk dipakai foto-foto sebagai kenang-kenangan.
Perasaan Alira kuat sekali terkait dengan itu.
Meski peminjaman pakaian wisudanya selama seminggu, Alira memilih meminjamnya hari pertama, Sabtu lalu.
Ternyata benar saja, peminjaman pakaian wisuda yang semula direncanakan sampai Sabtu ini dihentikan sampai Minggu kemarin, 23/2/2020 atau hanya satu hari.
Alira Satu-Satunya WNI, Ratusan Orang Berfoto
Sabtu (22/2/2020) pagi, sekitar pukul 07.45 kami mendarat di Incheon Airport Seoul yang merupakan bandara terbaik di dunia.
Alira dan temannya sesama alumni SMA Regina Pacis Bogor, Metta Wimala yang menjemput kami di Bandara.
Kami langsung ke apartemen Alira. Istirahat dan mandi di sana karena masuk hotel bisanya paling cepat pukul 15.00. Setelah itu jalan-jalan di seputaran Kota Seoul.
Siangnya Alira mengajak kami ke kampusnya.
Begitu masuk ke gerbang Korea University Business School di Seoul di halamannya yang luas kami melihat ramai sekali calon sarjana yang foto-foto. Jumlahnya mencapai ratusan orang.
Pendampingnya lebih banyak lagi. Rata-rata satu calon wisudawan/wati ditemani dua orang.
Sedangkan Alira didampingi enam orang termasuk kami orangtuanya dan empat temannya yang dua di antaranya Luluk Azkarini dan Nastiti Ayu Prabaningtyas yang sengaja datang dari Jakarta serta Metta Wimala dari Taiwan.
Di antara calon sarjana yang foto-foto itu saya perhatikan satu-satunya yang WNI hanyalah Alira. Lainnya warga negara Korsel. (*)
Penulis: Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana