Dewata Reptile Family, Ajak Pengunjung CFD Interaksi Dengan Ular Piton
Komunitas Dewata Reptile Family mengenalkan berbagai jenis reptil kepada pengunjung CFD di Renon
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Car Free Day atau hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Renon, Denpasar, Bali, dimanfaatkan untuk banyak aktivitas seperti olahraga, kuliner maupun aksi dari sebuah komunitas.
Seperti yang dilakukan Komunitas Dewata Reptile Family.
Mereka mengenalkan berbagai jenis reptil kepada pengunjung CFD.
"Memang paling banyak ular piton ada 8 ekor sudah jinak dan ada beberapa jenis reptil lainnya, seperti Musang, Swalayar, dan Salva" kata Ketua Komunitas Dewata Reptile Family Agus Rudi Antoni saat dijumpai Tribun Bali di sela kegiatan di Car Free Day, Renon, Denpasar, Minggu (1/3/2020).
• Jelang Seri Pertama MotoGP 2020 di Qatar, Ini yang Disiapak Valentino Rossi
• Jujurlah Pada Diri Sendiri Hingga Kurangi Penggunaan Media Sosial, Ini Tips Mengatasi Kesepian
• Hadir di Java Jazz 2020, Citilink Luncurkan Karya Kolaborasi Dengan Brand Lokal
Menurutnya, penting edukasi kepada masyarakat ihwal mengenal jenis-jenis reptil.
"Biasanya orang kan lihat ular panik dulu, takut berbisa, padahal tidak semua jenis ular berbisa," katanya.
Ular piton jinak yang dilepas di tengah pengunjung CFD ada berbagai ukuran mulai dari baby piton sampai dengan piton sepanjang 4 meter usianya sekitar 4 tahun.
"Paling panjang 4 meter kita bawa, kalau yang gede kita tidak bisa bawa karena dipakai indukan, yang liar juga ada 4 tapi kita taruh di dalam box karena di tempat umum," katanya.
Dalam aktivitas di CFD pihaknya juga memperagakan bagaimana cara menangkap ular piton yang benar apabila ada ular piton masuk ke rumah.
"Bisa dengan tongkat dan jika ada pohon bisa dililitkan ke pohon, jaga jarak aman, karena ular piton berdiri bisa setinggi 1 meter," paparnya.
Momentum CFD juga dimanfaatkan untuk menggalang donasi kepada para pengunnung.
Donasi tersebut untuk pemenuhan biaya perawatan aneka reptil.
"Kami galang donasi untuk membeli makan reptil ini, bukan untuk kita komunitsnya, dapatnya sekitar ratusan ribu, satu ular setiap minggu bisa butuh Rp 80 ribu untuk makan, makanannya biasanya marmut " tutur pria pecinta reptil itu.
Komunitas Dewata Reptil Familiy beranggotakan 26 orang. Selain di CFD, mereka juga aktif menggelar kegiatan di kawasan Taman Pancing.
"Kita main-main di sana, mengenalkan binatang kepada masyarakat," jelasnya. (*)