Corona di Indonesia

Klaim Bali Aman Dari Virus Corona, Sekda Badung Minta Masyarakat Tak Berlebihan Gunakan Masker

Pemerintah kabupaten Badung menilai kepanikan yang terjadi pada masyarakat sangat berlebihan, pasalnya kini orang sehat pun ikut menggunakan masker.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Merebahnya isu virus corona di Bali khususnya Badung membuat masyarakat setempat resah.

Bahkan masyarakat berlomba-lomba untuk menggunakan masker agar tidak terkena virus yang melanda negara tirai bambu tersebut.

Menyikapi hal tersebut pemerintah kabupaten Badung menilai kepanikan yang terjadi pada masyarakat sangat berlebihan, pasalnya kini orang sehat pun ikut menggunakan masker.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa sangat menyayangkan hal tersebut.

Dampak Virus Corona, Bupati Jembrana Akan Tunda Pembangunan yang Menggunakan Dana Dari PHR Badung

Tersangka Begal Sopir Taksi Online Masuk Tahap 2, Satu Tersangka dan Barang Bukti Sudah Dilimpahkan

Obat HIV Dilaporkan Mampu Sembuhkan Pasien Virus Corona di Spanyol, Begini Ungkap Ahli

Pasalnya semua itu akan menambah kecemasan dan kepanikan warga sendiri.

“Artinya kita meminta janganlah berlebihan menggunakan masker. Kalau orang itu sehat tidak usah menggunakan masker,” ujar Adi Arnawa saat dihubungi, Jumat (6/3/2020).

Pihaknya mengatakan penggunaan  masker secara berlebihan akan sangat berpengaruh pada pariwisata Bali khususnya Badung.

Sehingga dirinya menghimbau masyarakat yang mempunyai riwayat sakitlah yang menggunakan masker.

“Kalau semua menggunakan masker, kesannya virus itu sudah menyebar luas di Bali. Wisatawan pun akan takut ke Bali, sehingga pariwisata kita akan anjlok,” jelasnya.

Terkait virus corona, pria yang berasal dari Pecatu itu mengatakan, di Bali, untuk saat ini masih aman.

Bahkan penanganan maupun pencegahan sudah maksimal dilakukan Bali terutama pada pintu masuk Bali, yakni di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Bali kan kenyataannya, mohon maaf, sampai saat ini kan belum ada masyarakat Bali yang kena virus seperti itu. Malahan penanganan virus itu sudah dilakukan secara profesional dengan standar internasional yakni standar WHO,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, jika masyarakat ramai-ramai menggunakan masker, hal itu sangat melihatkan kepanikan yang tentunya akan menurunkan grid pariwisata di Bali.

Sehingga pariwisata Bali akan lumpuh total dengan adanya isu tersebut.

Adi Arnawa menyadari jika virus corona sifatnya sangat dilematis.

Pasalnya di Bali semua berupaya dan berusaha melakukan mendorong wisatawan datang ke Indonesia. 

Namun di sisi lain ada kebijakan pusat untuk melarang beberapa Warga Negara asing (WNA) datang ke Indonesia.

Dengan adanya kondisi tersebut Adi Arnawa menyebutkan yang harus dilakukan adalah penanganan virus corona itu.

Jadi  harus dilakukan lebih efektif terutama di Bandara Ngurah Rai.

Sehingga wisatawan percaya jika Bali masih aman. 

“Bila perlu kita videokan termoscener yang dilakukan di Bandara. Bagaimana pelayanan kita kepada wisatawan yang datang. Sehingga nantinya wisatawan akan merasa diperhatikan dan nyaman ke Bali,” tegasnya.

Ia berharap agar masyarakat menyadari penggunaan masker yang berlebihan tersebut.

Bahkan jika pun ada virus corona di Bali, masker yang dibeli di swalayan tetap tembus akan virus tersebut.

“Kalau tidak salah, masker di swalan itu masih bisa di tembus oleh virus corona. Untuk virus corona itu kan ada masker kususnya,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved