PDIP Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS di Seluruh Bali

PDIP sebagai partai pemenang berupaya menyosialisasikan bahaya narkoba dan HIV/AIDS dengan menggelar sosialisasi

Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ragil Armando
Koordinator Kegiatan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Bahaya HIV/AIDS HUT ke-47 PDI-P di Provinsi Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa (tengah) saat konferensi pers, Jumat (6/3/2020). PDIP Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS di Seluruh Bali 

PDIP Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS di Seluruh Bali

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah merebaknya wabah virus corona yang menyerang Indonesia dan dunia.

Ada juga isu lain yang mengancam stabilitas bangsa, yakni narkoba dan HIV/AIDS.

Hal ini yang menjadi perhatian PDIP dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 di Bali.

PDIP sebagai partai pemenang berupaya menyosialisasikan bahaya narkoba dan HIV/AIDS dengan menggelar acara yang berlangsung di Aula DPD I PDIP Bali, Jalan Banteng Renon, Denpasar, Bali, Sabtu (7/3/2020), dan seluruh kabupaten/kota se-Bali.

PDIP Bali menilai, saat ini Bali masuk dalam kategori darurat narkoba.

Sehingga pihaknya perlu memberikan pengetahuan dan upaya pencegahan kepada masyarakat, khususnya kaum milenial.

"Ini yang edisi pertama kali dilakukan. Nantinya akan berkesinambungan. Jadi bukan seperti seminar, setelah selesai, ya sudah tidak ada lanjutannya. Berdasarkan data yang ada, Bali sudah sangat darurat bahaya HIV/AIDS dan narkoba," ujar Koordinator Kegiatan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Bahaya HIV/AIDS HUT ke-47 PDIP di Provinsi Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa saat konferensi pers, Jumat (6/3/2020).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, ditemukan sebanyak 22.034 kasus HIV di Bali.

Kasus itu terjadi rentan waktu tahun 1987 hingga 2019.

Diketahui, usia produktif (antara 20-29 tahun) menjadi kasus terbanyak, yakni (37,9 persen).

Sedangkan, daerah terbanyak berdasarkan asal adalah Kota Denpasar sebesar 37,6 persen.

Disusul Badung sebanyak 16,8 persen, dan Buleleng sebesar 14,3 persen.

"Tidak ada kabupaten/kota yang steril dan terbebas dari kasus HIV/AIDS ini," tegas anggota Komisi III DPRD Bali ini.

Sementara untuk penyalahgunaan narkoba, Bali menduduki posisi ke 23 di Indonesia pada tahun 2017.

Sedangkan pada tahun 2016 berada di urutan 11 dalam tingkat kerawanan penyalahgunaan narkoba secara nasional.

Data dari BNN, pada tahun 2017 ada 789 orang yang direhabilitasi karena narkoba.

Diantara para pecandu tersebut, ada mahasiswa sebanyak 28 orang (3,5 persen) dan 9 orang pelajar (1,1 persen).

"Karena itu, PDIP menganggap sangat penting dan strategis untuk masa depan, sehingga mengadakan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS dan bahaya penyalahgunaan narkoba ini serentak di seluruh Bali," jelas Srikandi PDIP asal Jembrana ini.

Terkait acara sosialisasi penyalahgunaan narkoba dan bahaya HIV/AIDS PDIP Bali, setidaknya melibatkan 6.830 peserta se-Bali.

Nantinya sebanyak 630 orang akan mengikuti sosialisasi di Aula Kantor DPD PDIP Bali.

PDIP Bali juga menghadirkan tokoh-tokoh penting sebagai pembicara, diantaranya Kepala BNNP Bali I Putu Gede Suastawa, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali A A Ngurah Patria Nugraha dan istri Ketua DPD PDIP Bali Ni Putu Putri Suastini Koster.

Juga ada testimoni dari mantan pengguna narkoba dan ODHA.

Sasaran utama PDIP Bali dalam melakukan sosialisasi yakni generasi muda atau kaum milenial.

Seperti siswa SMA/SMK, mahasiswa, komunitas atau club anak muda dan sekaa teruna.

Terakhir, juga akan diselipkan aksi yang sedang ngetren saat ini, yaitu Tik Tok bertemakan "Stop narkoba dan stop HIV/AIDS", diikuti seluruh peserta agar pesan terkait bahaya narkoba dan HIV/AIDS tersampaikan.

"(Ini) untuk membangun kesadaran bersama bagi langkah-langkah antisipatif, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang harus disegerakan. Jangan hanya kasus virus corona saja yang mengundang histeria massa dan mengharu biru perasaan kita, tetapi bahaya narkoba dan HIV/AIDS adalah bahaya laten," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved