Corona di Indonesia
Beredar Segehan untuk Tangkal Virus Corona, PHDI Bali Angkat Bicara
Setelah beredarnya berita segehan untuk menangkal Virus Corona, Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, angkat bicara.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah beredarnya berita segehan untuk menangkal Virus Corona, Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, angkat bicara.
Diketahui, segehan tersebut bernama nasi wong-wongan yang berwarna putih, lalu berisi bawang merah sebanyak 3 biji, Jahe tiga iris, garam, pis bolong (uang bolong), satu canang dan dupa 5 biji.
Sudiana mengatakan, segehan atau sesajen nasi wong-wongan bersifat pribadi bukan untuk konsumsi umum.
Segehan nasi wong-wongan biasanya akan dipersembahkan jika terdapat salah satu keluarga yang mengalami marabahaya.
• Berakhir pada 31 Maret, Ini Waktu yang Tepat Lapor SPT Pajak secara Online
• Pasien Positif Tertular Virus Corona Bertambah, Berikut 4 Faktanya
• Untuk Sosialisasi, Sampel Darah dan Beli APD, Dana Corona Awal di Badung Hanya Rp 76 Juta
"Agar masyarakat tidak salah persepsi, segehan dilakukan pada rahinan Kajeng Kliwon dan rahinan Tilem, dan dilakukan jika seseorang dalam keluarga mendapatkan kesusahan agar terhindar dari penyakit," ujar Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, Sabtu (7/3/2020).
Ia menambahkan, pihaknya tidak melarang masyarakat untuk mempersembahkan nasi wong-wongan namun bukan semata-mata untuk menangkal virus Covid-19.
Segehan nasi wong-wongan akan lebih tepat lagi dipersembahkan jika dalam satu keluarga ada yang mengalami kesusahan. (*)