Eks Pemain Timnas Asal Bali Ini, Turun Gunung Jadi Ketua Panpel Kompetisi Sepak Bola Usai Dini

Bagi tim yang juara di seri nasional Indonesia, panitia pusat akan menyediakan tiket gratis untuk 12 pemain, 1 pelatih, dan 1 manager ke Thailand

Penulis: Marianus Seran | Editor: Kambali
Tribun Bali/marianus seran
Ketua Panitia IGN Agung Bayusutha 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - One Jelly Drink Championship 2020 untuk kali pertama digelar di Bali. Panitia pusat memilih SSB Porba Batubulan, Gianyar sebagai penyelenggara. Pilihan SSB ini bukan karena panitia pusat mengenal SSB Porba, melainkan karena melihat track record SSB Porba yang sukses menyelenggarakan kompetisi usia dini tahun tahun sebelumnya.

Usai Menang Lawan Barito Putera, Bali United Langsung Balik ke Bali

Eks Persib Bandung, Pemain Bali United Hariono Buka Rahasia Djanur

“Ini pertama kali dan satu-satunya penyelenggaraan di Bali. Mereka memilih kami karena dilihat sukses menggelar kompetisi usia dini sebelumnya. Ada panpel dari pusat yang diam-diam melihat dan menelepon kami agar menjadi panitia daerah,” kata Ketua Panitia, I Gusti Ngurah Agung Bayusutha kepada Tribun Bali, Jumat (06/03/2020).
Eks pemain Timnas Indonesia dan Persib Bandung ini menjelaskan, panitia pusat menyerahkan kewenangan penuh kepada panitia daerah untuk menyelenggara seri regional. Nantinya, juara dari seri regional akan bertanding di seri nasional dan jika juara akan melanjutkan kompetisi di seri internasional di Bangkok, Thailand.
Turnamen ini digelar selama tiga hari yaitu Jumat-Minggu (06-08/03/2020) di Lapangan Chandra Muka Batubulan. Dua kategori usia digelar U9 diikuti 11 tim dan U11 sebanyak 39 peserta. Bayusutha mengatakan, para juara dari dua ketegori ini akan mendapatkan golden tiket sebesar Rp 3,5 juta untuk membantu keberangkatan tim ke seri nasional Juni mendatang.

Bek Bali United Kelahiran Sanur Ini Sebut Kualitas Barito Putera Sekarang Bagus

“Bagi tim yang juara di seri nasional Indonesia, panitia pusat akan menyediakan tiket gratis untuk 12 pemain, 1 pelatih, dan 1 manager ke Thailand,” jelasnya.
Bayusutha sudah dua kali dipercaya menjadi ketua panitia pada kompetisi usia diselenggarakan SSB Porba Batubulan. Meski di tengah kesibukan sebagai pelaku pariwisata, Bayusutha tetap meluangkan waktu melakukan pembinaan dan turnamen usia dini. Semua ini tak lain demi mengangkat nama desa Kabupaten Gianyar dan Bali seutuhnya. Di balik dedikasi Bayusutha, ia ingin mendukung kegiatan positif buah hatinya yang juga pemain kategori usia 10 SSB Porba Batubulan.
“Saya ingin membantu anak-anak di SSB melalui kegiatan positif, bagi saya ini kegiatan sosial, karena harus berbagi ilmu, pengalaman dan kesempatan lebih mengembangkan minat dan bakat anak. Kami berusaha lakukan yang terbaik bagi anak anak,” jelas Bayusutha.

Ancaman Virus Corona Covid-19 di Stadion Dipta Gianyar, Ini Kata Bos Bali United

Dia mengatakan, awalnya tak ingin kembali ke dunia sepak bola setelah pensiun tahun 2007 lalu. Namun, karena anaknya berminat berlatih sepak bola, sehingga mendorong dirinya kembali ke dunia sepak bola.
“Sebenarnya tidak ingin kembali ke dunia sepak bola tetapi karena anak latihan di SSB Porba, akhirnya ikut berkecimpung bersama orang tua didik lainnya dan warga di Batubulan,” ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved