Sehari Naniek Suryaningsih Bisa Jual Satu Panci Besar Sambal Bongkot, Berawal dari Ide Sederhana
Naniek Suryaningsih membuat usaha sambal bongkot (kecombrang) dalam kemasan, kini usaha yang dibangunnya ini sudah berusia empat tahun
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dengan langkah sederhana, Naniek Suryaningsih memulai usahanya.
Ia membuat usaha sambal bongkot (kecombrang) dalam kemasan.
Hingga kini usaha yang dibangunnya ini sudah berusia empat tahun.
Dimulai dari keinginannya membuat sesuatu yang mampu menarik masyarakat untuk membelinya dan digemari.
• Makanan dan Minuman Ini Baik Dikonsumsi Saat Menstruasi, Termasuk Kerang dan Kopi
• Kapal Pesiar Viking Sun Mendekat ke Benoa Bali, 848 Turis & 460 Kru Akan Dicek Kesehatannya
• Pernah Bermimpi di Kejar-kejar Orang ? Ini Artinya
Hingga akhirnya sambal bongkot ini pun jadi pilihan.
Apalagi sambal yang juga menjadi menu khas Bali ini banyak digemari, namun kebanyakan menganggap membuat sambal ini agak ribet.
"Beberapa orang menyukainya, dan kesannya agak ribet dalam proses pembuatan, sehingga ketika disajikan langsung memberi ketertarikan bagi masyarakat," kata Naniek.
Untuk membangun usahanya ini, ia awali dengan menjajakannya ke warung-warung.
Namun di awal pembuatannya, kemasan yang digunakannya pun masih sangat sederhana.
Lama kelamaan hal sederhana yang digelutinya ini semakin berkembang.
Ia mulai mengikuti pameran-pameran dengan kemasan yang lebih menarik.
Hal ini dilakukan guna memperkenalkan produk yang dibuatnya.
"Kedepannya kami juga berupaya produk kami bisa masuk ke pasar modern," ungkapanya.
Dirinya menambahkan, respon dari masyarakat terkait sambal bongkotnya sangat tinggi.