Pendaki Gunung Batur Tewas
Keluarga Gelar Upacara Pecaruan Guru Piduka di Lokasi Jatuhnya Gus Andyka, Begini Sebabnya
Meninggalnya Ida Bagus Andyka Eka Arcana (24) asal Banjar Pasdalem, Gianyar, saat mendaki Gunung Batur dianggap sebagai kecelakaan pendakian biasa
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Keluarga Gelar Upacara Pecaruan Guru Piduka di Lokasi Jatuhnya Gus Andyka, Begini Sebabnya
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR -- Meninggalnya Ida Bagus Andyka Eka Arcana (24) asal Banjar Pasdalem, Gianyar, saat mendaki Gunung Batur dianggap sebagai kecelakaan pendakian biasa oleh pihak berwenang.
Namun, menurut pihak keluarga Andyka, ada hal niskala yang harus diselesaikan oleh keluarga.
Yakni menggelar pecaruan guru piduka atau penebusan kesalahan korban.
Pecaruan ini akan digelar pada Senin (9/3) pukul 08.00 Wita di tempat kejadian jatuhnya Andyka, yakni di puncak Gunung Batur setinggi 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Keluarga korban, yaitu Ida Bagus Ananda Manuaba, mengatakan bahwa pihak BKSDA Bangli telah mendatangi rumah pihaknya.
Dalam laporannya, selain menyebut hal-hal yang bersifat sekala (nyata), pihak BKSDA juga mengungkapkan hal-hal yang bersifat niskala.
Dari segi niskala disebutkan bahwa mendiang Andyka sempat menduduki batu keramat di sekitar lokasi kejadian, sehingga dia pun jatuh.
Menurut pihak keluarga, dalam keyakinan Hindu di Bali, hal tersebut tidak bisa dikesampingkan.
Karena itu, demi ketenangan arwah mendiang, pihak keluarganya akan menggelar upacara pecaruan guru piduka di lokasi kejadian jatuhnya Andyka.
Selain itu, Gus Ananda yang selama ini sering mendaki, juga mempercayai kekeramatan batu tersebut.
“Besok (hari ini, red ) kami akan mengadakan pecaruan guru piduka sekitar jam delapan pagi. Pemangku di sana juga telah menginformasikan pada kami,” ujarnya.
Data yang dihimpun Tribun Bali, selama ini korban tinggal bersama ibu dan adiknya.
Sementara ayahnya telah meninggal dunia sejak lama.