Akan Ada Pengobatan Tradisional di Puskesmas Bali, Bisa Pilih Pijat Dan Urut
Nanti di semua fasilitas kesehatan (faskes) akan dilengkapi dengan fasilitas layanan pengobatan tradisional.
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengobatan tradisional di Bali akan diadakan di tingkat puskesmas.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pembahasan Ranperda Penyelenggaraan Kesehatan DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta.
Menurutnya, nanti di semua fasilitas kesehatan (faskes) akan dilengkapi dengan fasilitas layanan pengobatan tradisional.
“Peraturan Daerah (Perda) Penyelenggaraan Kesehatan ini merupakan hak dasar masyarakat krama Bali. Hal itulah yang yang harus diberikan jaminan untuk mendapatkan tingkat kesehatan yang memadai,” ujar Putu Budiarta dalam rapat Raperda tentang Penyelenggaraan Kesehatan bertempat di Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (9/3/2020).
Titik fokus pada Ranperda Penyelenggaraan Kesehatan adalah kesehatan tradisional dan kesehatan konvensional.
Ia menjelaskan, penyelenggaraan kesehatan artinya bagaimana memaksimalkan lembaga-lembaga yang ada seperti halnya faskes agar memberikan upaya kesehatan maksimal kepada masyarakat Bali.
“Kesehatan tradisional inilah yang merupakan perkembangan dari kesehatan masyarakat di Bali. Nantinya ada Griya Sehat di sana. Tetapi kendalanya, pengobatan tradisional belum memberikan jaminan untuk mendapatkan BPJS karena tidak termasuk ke dalam peraturan perundang-undangan,” papar dia.
Karenanya, Putu Budiarta berharap Gubernur Bali mengalurkan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai payung hukum untuk memberikan kemudahan dan kemurahan terhadap pengobatan tradisional.
Ia juga berharap nantinya pengobatan tradisional bersifat gratis karena termasuk ke dalam Program Semesta Berencana.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan bahwa pengobatan konvensional dengan pengobatan tradisional tidak akan tumpang tindih.
Pengobatan tradisional akan diwadahi oleh Griya Sehat yang merupakan tempat untuk pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional.
"Tenaga kesehatan tradisional merupakan orang yang sudah melalui pendidikan tertentu, seperti Diploma III bahkan Sarjana I seperti yang tersedia di UNHI. Itu artinya Griya Sehat merupakan pengobatan tradisional yang terstandar dan dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional,” jelas Suarjaya.
Griya Sehat berbeda dengan panti sehat. Panti sehat dilakukan oleh penyehat tradisional sehingga ini bersifat empiris berdasarkan lokal jenius.
“(Ranahnya) seperti pijat dan urut. Kalau Griya Sehat seperti ramuan, akupresur, dan akupuntur,” ujarnya.
Suarjaya menegaskan konvensional dan tradisional tidak akan tumpang tindih. Hal ini dikarenakan pengobatan tradisional sifatnya pilihan.