Corona di Indonesia
Pasien Virus Corona Nomor 25 Meninggal di RSUP Sanglah, Pemkot Imbau Masyarakat Hindari Kerumunan
Pasca meninggalnya pasian positif virus corona nomor 25 di RSUP Sanglah, Pemkot Denpasar mengimbau masyarakat lebih waspada
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Pasien Virus Corona Nomor 25 Meninggal di RSUP Sanglah, Pemkot Imbau Masyarakat Hindari Kerumunan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca meninggalnya pasian positif virus corona nomor 25 di RSUP Sanglah, Pemkot Denpasar mengimbau masyarakat lebih waspada dan menghindari kerumunan atau keramaian.
Hal ini sebagai salah satu langkah antisipasi atau mitigasi sejak dini.
Hal tersebut dikatakan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar Dewa Gede Rai, saat diwawancarai, Rabu (11/3/2020) sore.
“Kami imbau masyarakat melakukan langkah antisipasi dan selalu waspada. Masyarakat kami imbau tidak terlalu sering kontak langsung dengan banyak orang atau menghindari keramaian,” kata Dewa Rai.
• 1 Pasien Virus Corona Meninggal di RSUP Sanglah, Jenazah Dikremasi di Pemakaman Mumbul
• Alasan Pemerintah Tak Menyebut Domisili Pasien Positif Virus Corona
Warga Denpasar yang juga merupakan tujuan pariwisata, diimbau selalu bisa menjaga diri dari virus corona dengan menjaga kebersihan.
Berikut ini imbauan Pemkot Denpasar kepada masyarakat.
- Menghindari kerumunan
- Rajin mencuci tangan,
- Gunakan hand sanitizer
- Tidak kontak langsung dengan orang yang sakit
Begitu juga untuk masyarakat yang sakit, harus menjaga diri agar tidak menular kepada orang lain.
• BREAKING NEWS : WNA Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal di Bali
• Pasien Virus Corona Yang Meninggal Sudah Sakit Sebelumnya, Tiba di Indonesia 4 Hari Yang Lalu
“Kalau lagi flu gunakan masker, jangan sampai orang lain kena. Apalagi dengan situasi saat ini, masyarakat harus bisa lebih waspada dan menjaga kebersihan,” katanya.
Dewa Rai mengaku pihaknya telah melakukan antisipasi, bahkan sudah melakukan antisipasi dengan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat seperti Pasar Badung.
“Kami kan sudah dari awal melakukan mitigasi di Denpasar, dari mengajukan penundaan kapal pesiar bersandar ke Pelabuhan Benoa, sosialisasi ke masyarakat, penyemprotan disinfektan dan mitigasi ke seluruh sekolah. Jadi upaya terus kami lakukan untuk antisipasi virus di Denpasar,” katanya.
(*)