Berita Kota Denpasar
Sasar Pasien yang Jarang Berobat, Puskesmas 2 Denpasar Utara Siapkan Damakesmas
Terdapat dua kegiatan pelaksanaan yaitu Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Sehari-hari (SPGDTS), dan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Damakesmas (Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat), merupakan inovasi program yang dihadirkan oleh Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Terdapat dua kegiatan pelaksanaan yaitu Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Sehari-hari (SPGDTS), dan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Tujuan dari program Damakesmas sendiri adalah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat yang cepat dan optimal.
Salah satu instansi kesehatan yang sudah menerapkan program ini adalah Puskesmas 2 Denpasar Utara.
• Begal di Denpasar Ini Pura-pura Bakar Jagung Saat Dikejar Massa, Kepergok Saat HP Korban Berdering
• Sule Mengaku Sesungguhnya Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Mendengar kata-kata Rizky Febian
• Berkenalan Dengan I Made Sutama, Bandesa Adat Renon, Lulusan ITB
Program ini sudah berjalan sejak bulan November tahun 2017 di Puskesmas 2 Denpasar Utara.
Saat ditemui Tribun Bali, Kepala Puskesmas 2 Denpasar Utara, dr Emilia mengatakan pihaknya sudah memiliki data-data pasien yang kira-kira akan dikunjungi.
"Kita sudah memiliki data-data keluarga rawan, data tersebut didapat dari PISPK maupun kader kesehatan," ujarnya, Rabu (11/3/2020).
Sementara, fasilitas yang ada di dalam mobil Damakesmas sendiri, terdapat tempat tidur, obat-obatan, serta alat kesehatan lainya seperti pompa nafas dan alat untuk mengukur tensi.
Sementara, alat kesehatan yang ada di Damakesmas yaitu brankar, tandu, alat oksigen, alat pompa nafas, bidai untuk patah tulang dan obat-obatan untuk emergency.
"Jika ada telepon gawat darurat kami akan segera turun. Dan apabila ada medan yang tidak bisa dijangkau mobil Damakesmas, pasien akan dikunjungi dengan motor lalu dijemput dengan mobil Damkesmas setelah itu, digotong dengan tandu atau brankar lalu masuk ke mobil Damakesmas," tambahnya.
Program Damakesmas pada Puskesmas 2 Denpasar Utara ini melayani tiga wilayah yaitu, Pemecutan Kaja, Ubung dan Ubung Kaja.
Sedangkan setelah melakukan kunjungan tersebut pihak puskemas 2 Denpasar Utara, menemukan beberapa pasien dengan keluhan hipertensi, atau pasien dengan penyakit tidak menular lainnya serta pasien yang tidak pernah berobat teratur.
"Kita kunjungannya door to door ke masyarakat. Karena dengan begitu memudahkan kami untuk mengetahui pasien-pasien yang tidak rutin berobat. Setelah itu, kami beri obat dan kami ajak ke puskesmas untuk berobat secara teratur," tambah, dr Emilia.
dr Emilia menambahkan, jika ada masyarakat yang ingin berobat dapat menelpon langsung ke telepon petugas Puskesmas 2 Denpasar Utara.
Selain untuk penyakit yang tidak menular, atau pasien yang tidak bisa datang untuk berobat ke puskesmas, Damakesmas juga dapat digunakan untuk gawat darurat misalkan saja pada kasus ibu yang akan melahirkan.
Sedangkan untuk tenaga medis yang disediakan terdapat bidan, dokter, perawat.
Untuk jam kerja Damakesmas pada Puskesmas 2 Denpasar Utara sesuai dengan jam kerja pada umumnya yang melayani hingga pukul 14.00 WITA.
Program Damakesmas ini sudah di sosialisasikan ke masyarakat. Selain itu, Damakesmas biasanya membagikan biskuit untuk ibu hamil dengan resti (resiko tinggi). Ibu hamil yang termasuk golongan resti adalah yang lingkar lengannya kurang dari 23,5 cm, dan tinggi badannya yang kurang dari 145 cm.
"Kegiatan ini kami lakukan setiap bulannya untuk meningkatkan lingkar lengan agar saat melahirkan bayi tidak prematur. Apabila ada pasien ibu resti saat hamil pada saat sudah melahirkan akan tetap dikunjungi,' ujar, Bidan, Dayu Maya.
Intinya tujuan dari Damakesmas adalah mengajak masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan.
"Pertama kita mengenalkan puskesmas seperti home care. Intinya agar pasien hipertensi atau penyakit tidak menular lainnya tetap bisa berobat," tambah, Dayu.
Selain itu, anak-anak dengan resiko tinggi juga akan terus dipantau agar tidak terjadi stunting (gizi buruk).
Contohnya saja jika terdapat bayi dengan berat badan lahir rendah, atau prematur akan tetap dilakukan pemantauan.
Apabila ditemukan bayi yang lahir dengan berat badan rendah akan dikunjungi seminggu atau dua minggu sekali.
Sementara untuk data pasien pada tiga wilayah kerja Puskesmas 2 Denpasar Utara pada kasus kebidanan berjumlah 138 orang pada tahun 2019.
Jumlah tersebut selanjutnya akan direkap untuk memastikan apakah akan ada pasien yang dikunjungi kembali.
Sedangkan, untuk kasus lain seperti penyakit tidak menular didapatkan data 100 kasus pada tahun 2019.
Lalu untuk kasus orang dengan gangguan jiwa sebanyak 20 kasus yang masih dikunjungi hingga saat ini. (*)