Waspadai Wabah DBD, Sudah Ada 163 Kasus di Denpasar Yang Meningkat Tiap Minggunya
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar untuk tahun 2020 ini terus mengalami peningkatan setiap minggunya.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar untuk tahun 2020 ini terus mengalami peningkatan setiap minggunya.
Hingga minggu ke-9 tahun 2020 ini, kasus DBD di Denpasar sudah mencapai 163 kasus.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Luh Putu Sri Armini saat diwawancarai di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (11/3/2020) siang.
Diketahui pada minggu pertama jumlah kasus yakni 6 kasus, pada minggu kedua naik terdapat 11 kasus, minggu ketiga turun yakni hanya terjadi 10 kasus, minggu keempat 13 kasus, minggu kelima 19 kasus, minggu keenam 22 kasus, minggu ketujuh 26 kasus, minggu kedelapan 27 kasus, dan minggu kesembilan sebanyak 29 kasus.
"Kalau lihat perminggu sampai sekarang kan sudah minggu ke-9 mau ke-10 itu perminggunya ada peningkatan kerena habis hujan ini," kata Armini.
Namun menurutnya, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019 lalu, menurut Armini jumlah ini lebih rendah.
Dari data tahun 2019 pada bulan Januari jumlah kasus sebanyak 77 kasus.
Dan pada bulan Februari 2020 sebanyak 131 kasus serta pada Maret 2019 sebanyak 166 kasus.
"Untuk pemantauan kami lakukan perhari, perminggu, juga perbulan. Dan kami sudah punya gambaran 5 tahun terakhir tentang kasus DBD ini," katanya.
Pihaknya memprediksi kasus DBD di Denpasar ini akan mengalami kenaikan sampai bulan Mei hingga Juni 2020 ini.
Setelahnya, perlahan akan mulai mengalami penurunan.
"Tapi tidak boleh diam, harus ditekan. Prediksinya tetap mulai naik Mei Juni, setelah itu flat turun perlahan," katanya.
Pihaknya pun menambahkan, untuk menangani masalah ini, setelah Nyepi pihaknya akan melakukan fogging fokus massal dengan URV.
Dan direncanakan kegiatan fogging fokus ini akan dilaksanakan hingga 11 April 2020.
Namun, ia berharap masyarakat juga melakukan antisipasi di masing-masing rumah tangga untuk melakukan pencegahan.